Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ternyata, Ini Penyebab Kasus Covid-19 RI Turun Drastis

Di Wuhan China, kasus Covid-19 menurun saat belum ada vaksin, termasuk belum ada kekebalan secara alami.
Guru Besar FKUI Profesor Tjandra Yoga Aditama./Facebook
Guru Besar FKUI Profesor Tjandra Yoga Aditama./Facebook

Bisnis.com, JAKARTA – Kasus infeksi Virus Corona atau Covid-19 di Indonesia turun drastis. Pada Selasa (14/9/2021) kasus Covid-19 harian RI 4.128 orang, kasus kematian 250 orang, dan jumlah pasien sembuh 11.246 orang.

Dipantau dari laman Worldometers.info, Rabu (15/9/2021), kasus Covid-19 RI dalam sepekan terakhir menurun. Pada periode tersebut, kasus Covid-19 tercatat 33.582 orang. Sementara, sepekan sebelumnya jumlah di angka 50.833.

Dari angka itu, maka tren kasus Covid-19 di RI menurun atau berkurang 34 persen. Kemudian, angka kematian sepekan terakhir 2.259 orang, sedangkan sepekan sebelumnya 4.133 orang. Maka, angka kematian akibat Covid-19 menurun sebesar 14 persen.

Apa yang membuat kasus Covid-19 turun drastis?

Guru Besar di Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Tjandra Yoga Aditama, menuturkan bahwa penurunan kasus terjadi karena upaya pembatasan sosial atau PPKM yang sangat ketat.

“Tentu saja kekebalan bisa didapat secara alamiah atau akibat vaksin, tapi pembatasan sosial ketat yang menurunkan jumlah kasus, itu sudah terjadi di berbagai tempat di dunia,” ujarnya dalam acara virtual Kuliah Pakar Magister Sains Biomedis, Universitas YARSI, Jakarta, Rabu (15/9/2021) dikutip dari Tempo.

Dia mencontohkan, di Wuhan China, tempat pertama kali SARS-CoV-2 diidentifikasi, kasus Covid-19 menurun saat belum ada vaksin, termasuk belum ada kekebalan secara alami karena memang virus baru ditemukan.

Wuhan berhasil menurunkan kasus Covid-19 tahun lalu, itu karena lockdown atau pembatasan sosial ketat.

“Jadi upaya protokol kesehatan 3M atau sekarang 5M dan 3T, plus vaksinasi itu jelas menurunkan kasus, tapi sebenarnya protokol kesehatan saja sudah cukup,” kata dia.

Protokol kesehatan yang dimaksud adalah 3M yang terdiri memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak atau ditambahkan dengan menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi, menjadi 5M. Sedangkan 3T merupakan upaya menekan penyebaran virus Covid-19, testing, tracing, dan treatment.

Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara periode 2018-2020 itu menambahkan bahwa mungkin ada aspek kekebalan yang berpengaruh, tapi belum cukup besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper