Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Unicef: 1 Juta Anak-anak Afghanistan Terancam Gizi Buruk

UNICEF kepada negara negara kaya agar membantu pencegahan kekurangan gizi pada anak-anak di Afghanistan setelah pemerintahan runtuh dikalahkan oleh Taliban.
Foto satelit memperlihatkan kemacetan dan keramaian di dekat Bandara Kabul, Afghanistan, Senin (16/8/2021)/Antara-Reuters
Foto satelit memperlihatkan kemacetan dan keramaian di dekat Bandara Kabul, Afghanistan, Senin (16/8/2021)/Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Sebanyak 1 juta anak-anak di Afghanistan terancam kekurangan gizi hingga kematian tanpa adanya pengobatan yang layak pada tahun ini.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif Unicef Henrietta Fore dalam pertemuan tingkat menteri terkait krisis kemanusiaan di Afghanistan pada Senin (13/9/2021) seperti dikutip dari CNBC.

“Hampir 10 juta anak perempuan dan laki-laki bergantung pada bantuan kemanusiaan untuk bertahan hidup," kata Fore.

Untuk itu, Fore menyeru kepada negara negara kaya agar membantu pencegahan kekurangan gizi pada anak-anak di Afghanistan setelah pemerintahan runtuh dikalahkan oleh Taliban.

"Tolong bantu kami," katanya.

Sejak perebutan kekuasaan oleh Taliban pada 15 Agustus, sebagian besar negara maju di Barat telah membekukan bantuan langsung mereka ke Afghanistan lantaran tidak ingin bantuannya beralih menjadi donasi kepada Taliban.

Sementara itu, badan kemanusiaan seperti Unicef tengah mencari cara untuk memberikan bantuan kepada warga Afghanistan yang paling membutuhkan dengan melewati pemerintah Taliban.

Namun, sejumlah organisasi kemanusiaan internasional telah meninggalkan Afghanistan karena khawatir terhadap keselamatannya setelah Taliban menguasai Kabul.

Pada Senin (13/9/2021), Amerika Serikat telah mengumumkan bahwa akan menambah US$64 juta bantuan kemanusiaan kepada Afghanistan yang akan dikirimkan melalui WHO dan badan PBB yang menangani pengungsi, UNHCR.

“Hampir 600.000 orang, lebih dari setengahnya adalah anak-anak, telah kehilangan tempat tinggal akibat konflik pada tahun ini," kata Fore.

Dalam dua pekan terakhir, Fore mengatakan Unicef telah menyediakan air minum bagi 170.000 orang dan mengerahkan tim kesehatan di 14 provinsi untuk anak-anak dan perempuan.

Fore menegaskan, meski belum ada kepastian apakah pemerintah Taliban yang baru akan memberi izin, pengiriman bantuan kemanusiaan harus tetap dilakukan di luar pembatasan hubungan politik yang memisahkan bangsa-bangsa.

“Kami perlu memastikan bantuan tidak dipolitisasi - prioritas keputusan pendanaan harus didasarkan pada kebutuhan terlebih dahulu. Kita harus mencari cara untuk memberikan bantuan yang tepat waktu dan berkelanjutan dalam skala besar,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper