Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

20 Tahun Tragedi 9/11, Kala Muslim AS Bangkit dari Diskriminasi & Stigmatisasi

Dalam siklus pemilihan umum yang sama, Ilhan Omar terpilh bersama rekan Muslimahnya, Rashida Tlaib dari Detroit, seorang putri imigran Palestina.
Seorang pengunjuk rasa berpakaian seperti Presiden AS Donald Trump membawa papan bertulisan Vote Him Out!  di Times Square selama pemilihan Presiden 2020 di New York, AS, Selasa (3/11/2020). Bloomberg/Jeenah Moon
Seorang pengunjuk rasa berpakaian seperti Presiden AS Donald Trump membawa papan bertulisan Vote Him Out! di Times Square selama pemilihan Presiden 2020 di New York, AS, Selasa (3/11/2020). Bloomberg/Jeenah Moon

Muslim di Kongres

Keith Ellison terpilih sebagai anggota Kongres Muslim pertama pada tahun 2006. Sedangkan Andre Carson mengikuti pada tahun 2008.

Sepuluh tahun kemudian, Ilhan Omar, mantan pengungsi dari Somalia yang mengenakan jilbab, menggantikan Ellison yang berhasil mencalonkan diri sebagai jaksa agung di Minnesota. Dalam siklus pemilihan umum yang sama, Ilhan Omar terpilh  bersama rekan Muslimahnya, Rashida Tlaib dari Detroit, seorang putri imigran Palestina.

Keempatnya mencalonkan diri di distrik-distrik yang sangat demokratis. Tahun lalu, Qasim Rashid, seorang pengacara dan penulis Muslim-Amerika,  bertarung merebut kursi Kongres di daerah pemilihan yang condong konservatif.

Dia mengatakan petahana Anggota Kongres, Rob Wittman menjadikan keyakinan Rashid sebagai “tema sentral” dalam kampanye.

“Dia menggunakan serangan yang mengidentikkan saya dengan terorisme, radikalisme dan ekstremisme. Itu hal yang tidak masuk akal dan berbahaya yang membuat saya mendapatkan ancaman,” kata Rashid. 

Wittman telah berulang kali membantah menyerang agama lawannya, tetapi salah satu iklan kampanyenya mengecam Rashid yang mengkritik peningkatan anggaran militer untuk menghadapi terorisme oleh umat Islam.

“Rashid menuduh Amerika yang harus disalahkan atas serangan teroris, mengejek kematian orang Amerika Serikat yang dibunuh oleh para ekstremis, marah terhadap pembangunan kembali militer kam,” menurut bunyi iklan itu.

Akan tetapi apa yang terjadi. Wittman memenangkan retorika itu, tetapi Rashid menerima hampir 187.000 suara jauh lebih banyak dari penantang Demokrat itu sebelumnya di distrik tersebut.

Rashid mengatakan Islamofobia seharusnya tidak menjadi penghalang bagi Muslim Amerika yang mencari jabatan publik.

“Kami dapat mengatasinya melalui pengorganisasian, pendidikan, komunikasi, melalui investasi di komunitas dengan terlibat dalam komunitas dan dengan mendapatkan dan memenangkan kepercayaan itu selain  memenangkan hati  mereka,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman Sebelumnya
Peningkatan partisipasi
Halaman Selanjutnya
Komunitas yang beragam
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper