Bisnis.com, JAKARTA – Petisi boikot Ali Hamza ramai diperbincangkan di media sosial Twitter. Ajakan untuk boikot Ali Hamza digaungkan netizen lantaran konten yang dimuatnya di TikTok diinilai telah menyebar fitnah dan kebencian.
Petisi tersebut berisikan pemboikotan terhadap TikTok Ali Hamza dengan nama pengguna @alineazad. Berdasarkan pantauan Bisnis.com, Ali Hamza yang disebut sebagai konten creator Indonesia di platform TikTok telah diikuti oleh 2,7 juta pengikut.
“Di dalam konten tersebut, beliau seringkali menggunakan tameng agama untuk mengemukakan kebencian, adu domba, dan fitnah. Sehingga gerakannya sangat berpengaruh terhadap followersnya, dan dampaknya? Sangat buruk sekali,” isi petisi tersebut, seperti dikutip Bisnis.com, Jumat (10/9/2021).
Petisi ini dimulai oleh Damai Indonesiaku pada Kamis (9/9/2021) dan hingga berita ini diterbitkan, petisi tersebut telah ditandatangani sebanyak 82.863 orang.
Dalam petisi tesebut disebutkan, Ali Hamza terkesan telah menyalahkan penggemar musik Korea (K-Pop) atas terjadinya penyalagunaan azan di salah satu perusahaan musik terkenal di Korea Selatan, Mnet.
Seperti diketahui, perusahaan Mnet telah memasukkan remix azan dalam pembukaan acara Street Woman Fighter. Peristiwa ini langsung menuai kritik oleh sejumlah warganet.
“Padahal itu salah perusahaan musik terkenal di Korea dan penggemar tersebutlah yang pertama kali menyuarakan boikot penyalahgunaan adzan tersebut kepada perusahaan tersebut,” sambung petisi tersebut.
Adapun, unggahan konten video Ali Hamza melalui TikTok-nya yang telah dilihat sebanyak 940 ribu dengan judul “lagu kpop yang dinilai permainkan agama Islam”.
Sayangnya, dalam video tersebut Ali mematikan kolom komentar yang membuat warganet tidak bisa mengomentari unggahan tersebut.
“Satu dua kali hilaf tapi kalo 4-5 kali uda gabisa dibiarkan. Hati gw sakit nama Allah gw dipermainkan,” tulis Ali Hamza melalui TikTok-nya, seperti dikutip Bisnis.com, Jumat (10/9/2021).