Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia dan Australia Bahas Taliban di Pertemuan 2+2

Indonesia juga berharap hak asasi manusia, khususnya hak-hak perempuan dan anak-anak perempuan, terus dihormati dan diangkat.
Pasukan Taliban berhasil mengambil alih pemerintah resmi Afganistan/DW.com
Pasukan Taliban berhasil mengambil alih pemerintah resmi Afganistan/DW.com

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi menyampaikan Indonesia terus memantau situasi yang terjadi di Afghanistan, termasuk jalannya pemerintahan Taliban.

Dia mengatakan, Indonesia juga terus menekankan pentingnya membangun pemerintahan yang inklusif di Afghanistan sehingga meminta Pemerintahan Taliban untuk tidak membiarkan negara tersebut sebagai tempat berkembang biaknya teroris.

"Indonesia berharap Afghanistan tidak dijadikan sebagai tempat pembibitan dan pelatihan landasan bagi organisasi dan aktivitas teroris yang mengancam perdamaian dan stabilitas di kawasan," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Kamis (9/9/2021).

Lebih lanjut, Retno menyebut bahwa Indonesia juga berharap hak asasi manusia, khususnya hak-hak perempuan dan anak-anak perempuan, terus dihormati dan diangkat.

Sekadar informasi, Menteri Luar Negeri Indonesia (Menlu) RI Retno Marsudi dan Menteri Pertahanan Indonesia (Menhan) RI Prabowo Subianto menerima kunjungan Menlu Australia Marise Payne dan Menhan Australia Peter Dutton MP di Kantor Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) pada hari ini, Kamis (9/9/2021).

Payne dan Peter akan berada di Indonesia pada 8—10 September untuk melakukan pertemuan 2+2 Indonesia dan Australia. Adapun, mereka juga akan berkunjung ke Korea Selatan, India, dan Amerika Serikat (AS).

Dalam pertemuan tersebut Indonesia dan Australia juga bekerja bersama dalam penanggulangan terorisme. Kedua negara menandatangani memorandum terorisme dan kekerasan ekstremisme.

Sementara itu, dalam agenda yang sama, Menteri Luar Negeri (Menlu) Australia Marise Payne menyampaikan Indonesia sebagai negara mayoritas muslim memiliki peran penting dan suara kuat dalam isu-isu seperti Afghanistan.

Payne pun meminta Indonesia agar turut menyuarakan hak perempuan di negara yang tengah berada dalam konflik tersebut.

"Hari ini kami juga membahas Afghanistan dan kebutuhan rezim yang dikuasai Taliban untuk menghormati hak-hak perempuan untuk terlibat," ujar Payne.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper