Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Abaikan WHO, Kuba Vaksinasi Anak Usia Dua Tahun

Pada Senin kemarin Kuba mulai mendistribusikan vaksin pada kelompok usia dua sampai 11 tahun di provinsi tengah Cienfuegos.
 Warga mengantre untuk membeli makanan d itengah kekhawatiran akan penyebaran Covid-19 di pusat kota Havana, Kuba, Minggu (3/5/2020). Gambar diambil 3 April 2020./Antara-Reuters
Warga mengantre untuk membeli makanan d itengah kekhawatiran akan penyebaran Covid-19 di pusat kota Havana, Kuba, Minggu (3/5/2020). Gambar diambil 3 April 2020./Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA -Kuba menjadi negara pertama di dunia yang memvaksinasi anak-anak mulai dari usia dua tahun terhadap Covid-19 dengan menggunakan produk dalam negeri meski tidak diakui oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Negara pulau berpenduduk 11,2 juta orang itu akan memvaksinasi semua anak-anak sebelum membuka kembali sekolah yang sebagian besar telah ditutup sejak Maret 2020 sebagaimana dikutip ChannelNewsAsia.com, Selasa (7/9).

Tahun ajaran baru dimulai kemarin, namun pelajaran  diberikan melalui program televisi karena sebagian besar rumah di Kuba tidak memiliki akses internet.

Setelah menyelesaikan uji klinis pada anak di bawah umur dengan vaksin Abdala dan Soberana, Kuba memulai kampanye vaksinasi untuk anak-anak pada Jumat lalu dan dimulai dengan mereka yang berusia 12 tahun ke atas.

Pada Senin kemarin, pemerintah mulai mendistribusikan vaksin pada kelompok usia dua sampai 11 tahun di provinsi tengah Cienfuegos.

Beberapa negara lain di dunia memvaksinasi anak-anak dari usia 12 tahun dan beberapa melakukan uji coba pada anak-anak yang lebih muda.

Negara-negara seperti China, Uni Emirat Arab dan Venezuela telah mengumumkan bahwa mereka berencana untuk memvaksinasi anak-anak yang lebih muda, tetapi Kuba adalah yang pertama melakukannya.

Chili kemarin menyetujui vaksin Sinovac untuk anak-anak antara enam dan 12 tahun.

Vaksin Kuba, yang pertama kali dikembangkan di Amerika Latin, belum menjalani tinjauan sejawat ilmiah internasional.

Vaksin itu didasarkan pada teknologi protein rekombinan yang sama dengan yang digunakan oleh Novavax Amerika Serikat dan Sanofi Perancis yang juga menunggu persetujuan WHO. Tidak seperti banyak suntikan lain yang digunakan, vaksin rekombinan tidak memerlukan pendinginan yang ekstrim.

Mayoritas sekolah di Kuba telah ditutup sejak Maret 2020, naun dibuka kembali selama beberapa minggu pada akhir tahun lalu sebelum ditutup kembali pada Januari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Edi Suwiknyo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper