Bisnis.com, JAKARTA - Kehadiran Ketua DPR RI Puan Maharani dalam Fifth World Conference of Speakers of Parliament (5WCSP) yang diselenggarakan oleh Inter-Parliamentary Union (IPU) dinilai penting di tengah masih belum hilangnya pandemi Covid-19.
Penilaian itu disampaikan pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing, karena Puan membawa misi keadilan vaksin Covid-19 dalam konferensi parlemen internasional tersebut di Wina, Austria.
“Saya kira sangat penting. Jangan melihatnya dengan kacamata kuda, karena pertemuan di 5WCSP, ketua-ketua parlemen se-dunia ada di sana, termasuk ketua-ketua parlemen yang negaranya memproduksi vaksin,” kata Emrus kepada wartawan, Selasa (7/9/2021).
Kehadiran Puan di 5WCSP untuk menjalin relasi dengan para ketua parlemen dunia, ujarnya, pada akhirnya akan memudahkan Indonesia memperoleh pasokan vaksin yang hingga saat ini masih harus impor dari negara lain.
Sedangkan, DPR harus memainkan peranan sesuai fungsi dan tugasnya dalam upaya memperoleh vaksin bagi rakyat.
“Suatu negara dalam mengambil keputusan harus berdiskusi dengan parlemen mereka. Kalau antar pimpinan parlemen sudah berdiskusi, maka akan ada kemudahan terhadap ekspor-impor vaksin,” katanya.
Baca Juga
“Karena ketua parlemen yang negaranya memproduksi vaksin akan memberi persetujuan atau membantu mendorong pemerintah negaranya agar vaksin dikirimkan ke negara tertentu,” sambung Emrus.
Dia juga membandingkan apa yang dilakukan sejumlah menteri yang berkunjung ke luar negeri dalam upaya diplomasi vaksin. Seperti Menlu Retno Marsudi dan Menteri BUMN Erick Thohir yang terbang ke sejumlah negara di Eropa, hingga Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang sempat mendatangi China tahun lalu.
“Ketika eksekutif pergi melakukan diplomasi vaksin tidak dikritik, padahal keputusan suatu negara adalah keputusan demokratis di mana ada pemerintah dan parlemen. Jadi posisi parlemen itu kuat di negara-negara demokrasi,” terang Emrus.
Oleh karenanya, Direktur Eksekutif Emrus Corner ini menilai, perjalanan resmi Puan ke Austria merupakan misi kemanusiaan.
Hal tersebut lantaran, kata Emrus, Puan datang untuk kepentingan rakyat Indonesia agar bisa mendapatkan tambahan pasokan vaksin melalui diplomasi parlemen internasional.