Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Penyidik Nonaktif Sebut Harun Masiku di Indonesia, KPK: Kalau Tahu, Lapor!

Mengungkap informasi keberadaan Harun Masiku ke publik justru akan kontraporduktif dengan upaya penangkapan yang sedang dilakukan KPK.
Setyo Aji Harjanto
Setyo Aji Harjanto - Bisnis.com 06 September 2021  |  13:31 WIB
Penyidik Nonaktif Sebut Harun Masiku di Indonesia, KPK: Kalau Tahu, Lapor!
Plt. Juru Bicara KPK Ali Fikri/Antara - HO/Humas KPK

Bisnis.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta pihak mengetahui keberadaan buronan Harun Masiku supaya melaporkan ke lembaga antikorupsi.

Hal itu diungkapkan Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri menanggapi pernyataan senyidik KPK nonaktif Ronald Sinyal yang mengaku tahu Harun Masiku berada di Indonesia pada Agustus 2021 lalu.

Ali menuturkan bahwa pihaknya terus berupaya untuk menangkap politisi PDI Perjuangan (PDIP) yang jejaknya hilan usai ditetapkan sebagai tersangka suap.

"Kami minta kepada pihak manapun yang betul-betul tahu keberadaannya saat ini untuk segera lapor kepada KPK maupun Aparat Penegak Hukum lain, supaya segera ditindaklanjuti," kata Ali dalam keterangannya, Senin (6/9/2021).

Ali memaparkan bahwa mengungkap informasi keberadaan Harun ke publik justru akan kontraporduktif dengan upaya penangkapan yang sedang dilakukan KPK. Menurutnya, pernyataan dari penyidik nonaktif tersebut justru akan menimbulkan polemik.

"Justru meniupkan isu yang berpotensi jadi polemik dan kontraproduktif dalam upaya penangkapan DPO dimaksud," kata Ali.

Diketahui, penyidik KPK nonaktif Ronalf Sinyal menyebut Harun Masiku berada di Indonesia pada Agustus 2021. Namun, Ronald mengaku dirinya tidak bisa menangkapnya lantaran berstatus nonaktif karena tidak lolos tes wawasan kebangsaan.

Adapun, Deputi Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Karyoto mengeklaim tahu lokasi buron kasus suap pergantian antar waktu (PAW) Harun Masiku.

Bahkan, Karyoto mengaku sangat bernafsu untuk meringkus mantan Caleg PDIP tersebut.

"Hanya saja karena tempatnya tidak di dalam (negeri), mau ke sana juga bingung. Pandemi sudah berapa tahun. Saya sangat nafsu sekali ingin menangkapnya. Kalau dulu pak Ketua sudah perintahkan, saya berangkat," kata Karyoto dalam konferensi pers daring, Selasa (24/8/2021).

Menurut penuturan Karyoto, dia sudah mendapat informasi soal keberadaan Harun Masiku sebelum salah seorang Kasatgas nonaktif KPK Harun Al Rasyid menyebut buronan tersebut terdeteksi berada di Indonesia.

Informasi yang diterima Karyoto ihwal lokasi Harun Masiku sama dengan informasi yang diterima Harun Al Rasyid.

"Memang kemarin sebenarnya sudah masuk ya. Sebelum Harun Al Rasyid teriak-teriak saya tahu tempatnya, saya tahu tempatnya hampir sama informasi yang disampaikan rekan kami Harun dengan kami punya informasi sama," katanya

Hanya saja, ucap Karyoto, sampai saat ini KPK belum berkesempatan menangkap Harun Masiku. Pasalnya, saat ini masih dalam kondisi pandemi Covid-19.

"Kesempatannya yang belum ada," kata Karyoto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

KPK korupsi pdip Harun Masiku
Editor : Edi Suwiknyo

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top