Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banjir Bandang di Ngada, BMKG Ingatkan Musim Hujan di 8 Wilayah NTT di Atas Normal

Kepala BMKG Kupang mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat pada delapan wilayah yang tersebar di NTT agar mengantisipasi risiko bencana.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Sebanyak lima unit rumah warga di Kampung Malapedho, Desa Inerie, Kecamatan Inerie, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (4/9/2021) dinihari sekitar pukul 00.30 Wita tertimbun longsor akibat intensitas hujan yang tinggi di puncak Gunung Inirie.

"Kejadian berlangsung sekitar pukul 00.30 WITA. Sebenarnya intensitas hujan di perkampungan itu sedang saja, tetapi sepertinya deras di puncak gunung, sehingga terjadi juga banjir bandang," kata Kasat Reskrim Ngada, Iptu I Ketut Ray Artika ketika dihubungi dari Kupang, Sabtu (4/9/2021) pagi.

Sebelumnya, Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II Kupang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Rahmattulloh Adji mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat pada delapan wilayah yang tersebar di Nusa Tenggara Timur (NTT) agar mengantisipasi risiko bencana, karena mengalami musim hujan di atas normal.

"Aksi mitigasi perlu dilakukan lebih awal guna menghindari risiko bencana akibat kondisi musim hujan di atas normal atau lebih besar," katanya di Kupang, Kamis (2/9/2021).

Delapan wilayah tersebut di antaranya Kabupaten Manggarai Barat bagian utara, Manggarai bagian utara, Manggarai Timur bagian utara, Ngada bagian utara.

Selain itu, Kabupaten Timor Tengah Selatan bagian selatan, Malaka bagian selatan, Kupang bagian utara, dan Kabupaten Timor Tengah Utara bagian barat.

Secara umum musim hujan 2021/2022 di wilayah NTT diprediksi akan berlangsung pada November mendatang yang terjadi pada 65,6 persen zona musim (zom) dari total sebanyak 23 zom di NTT.

Hanya 4,3 persen zom yang mengawali musim hujan pada Oktober, sedangkan 30,4 persen zom lainnya pada Desember 2021.

Rahmattulloh menjelaskan secara umum, sifat hujan selama musim hujan 2021/2022 diprakirakan normal atau sama dengan rerata klimatologisnya pada 20 zom atau atau 87.0 persen dan 3 zom atau 13.0 persen akan mengalami kondisi musim hujan di atas normal atau lebih basah dari biasanya.

Oleh sebab itu, dia mengimbau agar pemerintah daerah dan masyarakat terutama pada daerah yang terdampak musim hujan di atas normal agar lebih mewaspadai kejadian cuaca ekstrem seperti hujan es, hujan lebat disertai kilat dan petir.

Cuaca ekstrem ini berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologis seperti banjir, tanah longsor, dan sebagainya.

Selain itu perubahan cuaca yang tidak menentu juga perlu diwaspadai karena bisa membuat imunitas seseorang melemah sehingga menjadi rentan terkena penyakit, katanya.

 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper