Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terungkap! Ini Alasan Korut Tolak 3 Juta Dosis Vaksin Sinovac

Selain menolak vaksin Sinovac, Korut juga sebelumnya menolak vaksin AstraZeneca pada Juli 2021.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengunjungi Hotel Marina Bay Sands di Singapura, 11 Juni 2018./Reuters
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengunjungi Hotel Marina Bay Sands di Singapura, 11 Juni 2018./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Korea Utara dilaporkan menolak sekitar tiga juta dosis vaksin Covid-19 buatan Sinovac Biotech China.

Dikutip melalui Wall Street Journal, Rabu (1/9) alasan penolakan dilakukan lantaran Negara tersebut menginginkan tiga juta dosis vaksin dapat dikirimkan ke negara-negara yang lebih membutuhkan dan terkena dampak lebih parah.

Kementerian publik negara yang terisolasi itu menunjuk pada pasokan global yang terbatas untuk vaksin dan lonjakan virus yang berkelanjutan di tempat lain.

Selain itu, dikutip melalui staitstimes, Badan Anak Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), UNICEF mengatakan bahwa dalam penolakannya, Kementerian Urusan Publik Korut merujuk pada pasokan vaksin global yang terbatas dan untuk mengatasi lonjakan Corona berkelanjutan di banyak negara.

“Sejauh ini, Korut tidak melaporkan satupun kasus Corona. Negara yang terisolasi ini juga menerapkan langkah anti-Corona yang ketat di wilayahnya, termasuk menutup perbatasan dan membatasi perjalanan domestik,” ujar UNICEF dilansir straitstimes, Rabu (1/9/2021).

Selain itu, juru bicara UNICEF juga mengatakan Kementerian Urusan Publik Korut akan terus berkomunikasi dengan COVAX (Covid-19 Vaccines Global Access) untuk menerima pasokan vaksin Corona dalam beberapa bulan ke depan.

Sekadar informasi, pada Juli 2021, Korut juga menolak pengiriman pasokan vaksin Corona buatan AstraZeneca karena kekhawatiran soal efek sampingya.

"Kami terus bekerja dengan otoritas DPRK (nama resmi Korut) untuk membantu merespons pandemi COVID-19," ucap juru bicara Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI), salah satu organisasi yang memimpin program COVAX.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper