Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan telah mengambil keputusan yang "bijaksana" untuk meninggalkan Afghanistan dengan menolak mengirim generasi lain untuk berperang dalam "perang selamanya."
Keberangkatan traumatis dari Afghanistan, yang berakhir pada Senin(30/8/2021) setelah 20 tahun perang melawan Taliban, adalah "keputusan yang bijaksana dan keputusan terbaik untuk Amerika Serikat," kata Biden dalam sebuah pidato sebagaimana dikutip ChannelNewsAsia.com, Rabu (1/9/2021).
Setelah mendapat kecaman dari lawan-lawan Partai Republik atas pemberangkatan yang kacau dan terburu-buru keluar dari Afghanistan, Biden mengatakan, dia seharusnya melakukan apa yang seharusnya dilakukan beberapa tahun yang lalu.
"Saya tidak akan memperpanjang perang selamanya ini dan saya tidak memperpanjang jalan untuk keluar negara tersebut aàselamanya," katanya.
Evakuasi adalah "keberhasilan luar biasa", ujar Biden, saat berbicara di ruang makan Gedung Putih yang penuh hiasan.
Dia sempat menggebrak podium ketika memerinci biaya perang yang luar biasa. Lebih dari 2.400 anggota militer AS tewas dan menghabiskan hingga US$2,3 triliun, namun berakhir dengan kembalinya gerilyawan Taliban berkuasa.
Baca Juga
Saya bertanggung jawab atas keputusan ini, katanya.
"Saya membuat komitmen kepada rakyat Amerika Serikat bahwa saya akan mengakhiri perang ini. Hari ini, saya menghormati komitmen itu. Sudah waktunya untuk jujur," lanjut Biden.
Setelah 20 tahun di Afghanistan dirinya menolak mengirim generasi putra dan putri Amerika Serikat lainnya untuk berperang.
Setelah dua minggu penerbangan evakuasi, upaya besar tersebut dicemari oleh bom bunuh diri yang menewaskan 13 anggota militer AS dan sejumlah warga Afghanistan. Biden pun menghadapi serangkaian kritik di dalam negeri.
Mengakhiri perang besar terakhir setelah tragedi 9/11 adalah salah satu janji kampanye Biden. Ide itu sangat populer hingga dirinya terpilih menjadi presiden.