Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Presiden Sebut Keterisian Tempat Tidur Nasional Sudah 29 Persen

Menurut klaim Presiden Jokowi, per pagi hari ini tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit secara nasional berada pada kisaran 29 persen.
Presiden Jokowi dalam Pidato Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Istana, Kamis (26/8/2021) / Youtube Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi dalam Pidato Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Istana, Kamis (26/8/2021) / Youtube Sekretariat Presiden

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo, dalam pidato sambutannya pada acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia Kamis (26/8/2021) hari ini, menjelaskan bahwa tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit secara nasional akibat Covid-19 sudah stabil di angka 29 persen.

Angka tersebut, kata Jokowi, sudah jauh lebih baik ketimbang kondisi 1-2 bulan lalu ketika keterisian tempat tidur secara nasional sempat mencapai 91 persen.

"Terkait perkembangan BOR [keterisian tempat tidur rumah sakit] secara nasional, akhir Desember tahun lalu kita berada di angka 58 persen. Kemudian di Mei kita sudah turun di angka 29 persen. Kemudian melompat karena varian Delta, di pertengahan Juli hampir 80 persen, dan beberapa rumah sakit sudah mencapai 100 persen. Tetapi alhamdulillah BOR kita pada hari ini, BOR nasional, sudah turun menjadi 29 persen. Ini patut kita syukuri."

Selain dari sisi keterisian tempat tidur, sinyal membaiknya pandemi juga tampak dari laju kasus harian. Saat ini, rata-rata kasus harian di Indonesia sudah berada pada angka 18.000 per hari.

"Sampai berada di titik 56.000 kasus harian kemarin [sejak varian Delta], tapi [sekarang] kita berada jadi di angka 18.000. Artinya, telah terjadi penurunan," sambung presiden.

Meski demikian, Jokowi tetap mengingakan agar kewaspadaan tetap ditingkatkan seluruh lapisan masyarakat.

Presiden mengingatkan agar protokol kesehatan tetap selalu menjadi prioritas. Vaksinasi Covid-19, di saat bersamaan, juga harus terus dipergencar demi mencapai target 2 juta penyuntikan per hari.

"Kita tetap harus menjaga gas dan rem, ini agar betul-betul berada pada keseimbangan yang baik. Artinya Covidnya bisa kita turunkan, bisa kita kurangi, sehingga ekonomi tahap demi tahap bisa kembali pulih ke arah normal atau lebih baik lagi."

Mengacu data Satgas Penanganan Covid-19 BNPB, hingga Rabu (25/8) kemarin total kasus kumulatif Covid-19 di Indonesia adalah 4.026.837 kasus, dengan 257.677 kasus masih aktif dan 3.639.867 kasus sembuh. Sebanyak 129.293 kasus lainnya berujung korban meninggal.

#ingatpesanibu #sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper