Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penanganan Covid-19, Indikator Politik Indonesia: Kepuasan terhadap Jokowi Turun

Bila tingkat kepuasan di bawah 50 persen, semestinya siapa pun pemimpin politik harus mulai waspada.
Presiden RI Joko Widodo memakai baju adat Suku Baduy dan Wapres Ma'ruf Amin mengenakan baju adat Mandar saat menghadiri Sidang Tahunan MPR RI 2021, Senin (16/8/2021). Setpres
Presiden RI Joko Widodo memakai baju adat Suku Baduy dan Wapres Ma'ruf Amin mengenakan baju adat Mandar saat menghadiri Sidang Tahunan MPR RI 2021, Senin (16/8/2021). Setpres

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi berharap Presiden Joko Widodo atau Jokowi mau menyumbangkan gajinya untuk penanganan pandemi Covid-19 sebagai tanda empati terhadap penderitaan rakyat.

Dia mengatakan, jika pemerintah menunjukkan solidaritas yang tinggi, rakyat akan turut membantu pemerintah, meskipun dalam kebijakan yang tidak popular.

“Mungkin gajinya tidak seberapa dibanding gaji pimpinan BUMN. Tapi, ini memberi efek simbolis luar biasa. Agar juga bos-bos BUMN dan DPR solider dengan masyarakat. Meski rakyat juga tidak menyalahkan sepenuhnya pemerintah karena ini isu yang dialami secara internasional,” kata Burhanuddin dalam keterangan tertulis, Rabu (25/8/2021).

Namun yang terjadi tidak demikian. Menurutnya, justru banyak kepala daerah yang meminta pembangunan rumah dinas dengan dana miliaran.

“Ada salah satu bupati di Kalimantan, bangun rumah dinas miliaran, Rp34 miliar. Di saat bersamaan nakes insentifnya belum dibayarkan. Publik terheran-heran, jika kami menderita jangan kami saja dong yang menderita,” tutur Burhanuddin.

Diketahui, hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Joko Widodo berada di angka 59,3 persen.

Sementara, pada April lalu yang puas dengan kinerja Presiden Jokowi dalam mengatasi Covid-19 mencapai 67, 3 persen.

Tak hanya soal kepuasan, kata Burhanuddin, respon publik terhadap kemampuan Presiden Jokowi dalam mengatasi pandemi juga mengalami penurunan, dari 56,5 persen menjadi 54,3 persen.

Sementara, tingkat kepuasan terhadap kinerja Wakil Presiden Ma'ruf Amin 43,4 persen.

Dia mengingatkan, bahwa tingkat kepuasan terhadap Jokowi  menurun, meski masih berada di atas 50 persen.

Dikatakan, bila tingkat kepuasan di bawah 50 persen, semestinya siapa pun pemimpin politik harus mulai waspada.

"Meskipun Presiden Jokowi membunyikan alarmnya karena kepuasan terhadap beliau turun dibandingkan April, tetapi alarm harus lebih kencang dibunyikan terutama buat bapak wakil presiden karena approval Pak Kiai Ma'ruf hanya 43 persen," kata Burhanuddin.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Indra Gunawan
Editor : Nancy Junita
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper