Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top 10 Komoditas Impor Penanganan Covid-19, PCR Paling Banyak

Produk impor alat penanganan Covid-19 kebanyakan didatangkan dari China dengan nilai transaksi mencapai US$541,3 juta atau 49,61 persen dari keseluruhan negara penjual.
Petugas medis di RSUD Loekmono Hadi Kudus, Jawa Tengah, tengah melayani pemeriksaan tes swab PCR./Antara-Akhmad Nazaruddin Lathif
Petugas medis di RSUD Loekmono Hadi Kudus, Jawa Tengah, tengah melayani pemeriksaan tes swab PCR./Antara-Akhmad Nazaruddin Lathif

Bisnis.com, JAKARTA -- Importir alat deteksi Covid-19 seperti PCR dan Rapid Test Antigen didominasi sepenuhnya oleh kelompok perseorangan atau korporasi non-pemerintah. 

Berdasarkan dokumen importasi yang diterima Bisnis, kelompok korporasi non pemerintah memegang 77,16 aktivitas impor alat kesehatan yang diperuntukkan penanganan Pandemi Corona di Tanah Air. 

Sementara itu, pemerintah hanya memegang 16,67 persen dari keseluruhan aktivitas impor alat  kesehatan penanganan Covid-19 itu. Sisanya, 6,18 persen pengadaan barang dari luar negeri dilakukan oleh lembaga non-profit. 

Hanya saja, korporasi non-pemerintah itu tidak sepenuhnya memiliki latar belakang bisnis yang konsen pada urusan kesehatan masyarakat. Dokumen importasi itu menunjukkan jenis komoditas yang diimpor untuk penanganan Covid-19.

Adapun produk impor alat kesehatan itu kebanyakan didatangkan dari China dengan nilai transaksi mencapai US$541,3 juta atau 49,61 persen dari keseluruhan negara penjual. Selanjutnya diikuti Korea Selatan dengan nilai transaksi mencapai US$150,5 juta atau 13,5 persen dari keseluruhan negara mitra.

Mayoritas alat kesehatan hasil impor itu didatangkan melalui pintu Kantor Pelayanan Utama (KPU) Bea dan Cukai Soekarno-Hatta. Malahan barang impor yang sampai di pintu Soekarno-Hatta itu mencapai nilai US$828,1 juta atau 75,89 persen dari keseluruhan barang yang masuk ke Tanah Air.

Hingga berita ini diturunkan belum ada klarifikasi dari pihak pemberi rekomendasi impor. Kendati Bisnis telah meminta klarifikasi sejak pekan lalu.

Bisnis merangkum 10 komoditas terbesar untuk alat-alat kesehatan termasuk di dalamnya PCR dan Rapid Test hingga akhir Juli 2021 lalu, sebagai berikut : 

1) PCR sebesar US$340,5 juta.

2) Rapid Test senilai US$190,1 juta.

3) Lainnya senilai US$158,8 juta.

4) Masker senilai US$136,9 juta.

5) Ventilator senilai US$67,3 juta.

6) Pakaian Pelindung senilai US$90,04 juta.

7) Swab senilai US$32,1 juta.

8) Virus Transfer Media (VTM) senilai US$17,7 juta.

9) Bahan Obat, Obat, dan Vitamin senilai US$11,4 juta.

10) Hand Snitizer senilai US$10,1 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper