Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PPKM Berakhir, Fakta Kematian Pasien Covid-19 RI Masih Tinggi

Dari penelusuran lembaga LaporCovid-19, bahwa cukup banyak pasien covid-19 yang meninggal saat melakukan isolasi mandiri (isoman) atau di luar fasilitas kesehatan.
Suasana Graha Wisata Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Selasa (15/6/2021)./Antara
Suasana Graha Wisata Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Selasa (15/6/2021)./Antara

Faktor Pemicu

Mengapa angka kematian akibat Covid-19 kita tinggi?

Dari penelusuran lembaga LaporCovid-19, bahwa cukup banyak pasien covid-19 yang meninggal saat melakukan isolasi mandiri (isoman) atau di luar fasilitas kesehatan.

Dalam konferensi pers pada 22 Juli 2021, Said Fariz Hibban, Analis Data LaporCovid-19, menyebut bahwa terdapat 2.313 korban jiwa akibat isolasi mandiri. Data ini didapatkan dari rekapan kematian yang dilakukan oleh LaporCovid-19 untuk periode 1 Juni hingga 21 Juli 2021.

Selain berdasarkan data crowdsourcing atau dari laporan warga maupun penelusuran aktif di media dan media sosial, kemudian diverifikasi, data juga didapatkan dari laporan sejumlah lembaga kolaborator.

Sebanyak 708 korban jiwa didapatkan oleh LaporCovid-19, CISDI melaporkan 446 korban jiwa dalam 30 Juni 2021 hingga 6 Juli 2021 di 100 puskesmas di Jawa Barat, dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyampaikan 1.161 korban jiwa dalam rentang waktu selama awal Juni hingga 21 Juli 2021 di wilayah kerja mereka.

Dari data tersebut, laporan kematian pasien di luar rumah sakit telah ditemukan di 78 kabupaten/kota di 16 provinsi.

Mengapa sampai meninggal di luar rumah sakit?

Boleh jadi karena rumah sakit penuh, sehingga pasien tidak mendapatkan pertolongan kesehatan semestinya. Dan bisa juga karena pasien tidak melapor ke puskesmas atau rumah sakit, pasalnya positif Covid-19 ini oleh sebagian orang dianggap aib.

Jadi, meski hasil pemeriksaan PCR sudah positif, tapi tidak berobat.

Sikap buruk dari lingkungan terhadap pasien Covid-19 justru membuat penanganan infeksi Virus Corona sulit, khususnya saat tracing.

Kemudian, kalaupun hasil pemeriksaan disampaikan pihak klinik atau laboratorium ke dinas kesehatan kota/kabupaten, namun tidak selalu ditindaklanjuti oleh tenaga kesehatan.

Hal lain adalah keterlambatan penanganan. Beberapa pasien yang dibawa ke rumah sakit dalam keadaan saturasi oksigen dalam darah sangat rendah.

Itulah sebabnya perlu memantau saturasi oksigen dalam darah menggunakan oximeter. Jika saturasi dalam darah sudah di bawah 94 persen, maka pasien Covid-19 tersebut harus segera di bawa di rumah sakit atau tempat isolasi terpusat.

Halaman Sebelumnya
Tertinggi di Dunia
Halaman Selanjutnya
3 Hal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper