Bisnis.com, JAKARTA — Covid-19 varian Delta telah menyebar ke banyak negara, tidak terkecuali negara pertama yang melaporkan wabah Corona jenis baru pada awal 2020, yakni China.
Komisi Kesehatan Nasional Cina melaporkan 107 kasus Covid-19 baru, diketahui berasal dari varian Delta, di Cina daratan sepanjang Jumat, (6/8/2021). Sehari sebelumnya, angkanya lebih tinggi yakni 124.
Dari 107 kasus yang terbaru itu, 75 merupakan penularan lokal yang sebagian besar berasal dari provinsi sebelah timur, Jiangsu. Kasus lokal sehari sebelumnya mencapai 80 orang.
Perkembangan itu membuat Pemerintah Cina meningkatkan perlindungannya terhadap ibu kota, Beijing. Warga Beijing yang sedang berada di daerah dengan risiko lebih tinggi diharuskan menunda kepulangan mereka.
Pembatasan perjalanan antarkota juga telah diberlakukan, dan ruang-ruang berkumpul publik seperti tempat hiburan telah ditutup.
Sementara itu dari daerah lain, mereka wajib menunjukkan hasil tes negatif Covid-19.
Baca Juga
Pembatasan diberlakukan layaknya PPKM di Indonesia. "Langkah-langkah pencegahan pandemi di jalur kereta, jalan raya, dan bandara mesti diperkuat," bunyi hasil pertemuan pejabat setempat Sabtu, (7/8/2021), seperti dilaporkan Beijing Daily.
Sejumlah pejabat daerah telah dipanggil pemerintah Beijing karena melonggarkan pengetatan yang membuat varian Delta masuk dari berbagai tempat. Untuk mengatasi penularan, beberapa kota telah memulai serangkaian tes massal untuk menemukan pembawa virus.
Hingga Jumat 6 Agustus, otoritas di Cina melaporkan 93.605 kasus terkonfirmasi Covid-19 di negerinya sejak awal wabah muncul, dengan total kematian mencapai 4.636 orang.
Adapun di Indonesia,Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marives) Luhut Binsar Pandjaitan sempat mengatakan bahwa 90 persen penularan Covid-19 di DKI Jakarta disebabkan oleh varian Delta.