Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Vaksinolog Sebut Meski Antibodi Vaksin Turun, Proteksi Tetap Ada

Vaksinolog dan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Dokter Dirga Sakti Rambe menegaskan belum diperlukan booster meski antibodi vaksin turun. .
Petugas kesehatan mengikuti simulasi uji coba vaksinasi Covid-19 di Rumah Sakit Kesrem Lhokseumawe, Aceh, Kamis (7/1/2021). ANTARA FOTO/Rahmad
Petugas kesehatan mengikuti simulasi uji coba vaksinasi Covid-19 di Rumah Sakit Kesrem Lhokseumawe, Aceh, Kamis (7/1/2021). ANTARA FOTO/Rahmad

Bisnis.com, JAKARTA – Belakangan masyarakat dibuat khawatir lantaran antibodi vaksin, terutama Sinovac, turun setelah 6 bulan mendapatkan dosis kedua dan merasa perlu adanya suntikan ketiga.

Vaksinolog dan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Dokter Dirga Sakti Rambe menegaskan belum perlu. 

“Setelah diberikan vaksin, tubuh akan mengenali, oh ini ada komponen dari virus Covid-19 yang sudah dimatikan. Kemudian, tubuh akan melawan dimana sel-sel radang akan aktif untuk kemudian akan timbul antibodi atau kekebalan,” jelasnya pada Dialog KPC-PEN, Kamis (5/8/2021).  

Setelah divaksin, sel-sel tubuh juga akan mengingat. Hal ini membuat orang-orang yang sudah di vaksinasi bila kemudian terpapar oleh virus penyebab Covid-19, antibodinya segera terbentuk. 

“Jadi, orang yang divaksinasi bisa kebal tanpa harus sakit, sedangkan orang yang tidak divaksin nanti dia harus sakit dulu baru kebal,” imbuhnya. 

Terkait perlindungan, Dokter Dirga menjelaskan sampai saat ini masih terus dipantau oleh para ahli terkait berapa lama durasi proteksi yang bisa dihasilkan. 

“Kemarin kita mendengar ramai pemberitaan bahwa setelah 6 bulan proteksinya hilang. Itu tidak benar. Jadi yang betul adalah setelah 6 bulan antibodinya menurun dan itu memang terjadi secara alamiah,” jelasnya. 

Meskipun antibodinya turun, ungkap Dokter Dirga, proteksinya masih ada karena orang yang divaksinasi punya sel memori. Setelah 6 bulan pun jika terpapar virus penyebab Covid-19, sel memorinya akan aktif dan kemudian tubuh akan merespon dengan membuat lonjakan antibodi sehingga orang tetap terproteksi. 

Terkait kebutuhan vaksin ketiga, Dokter Dirga menegaskan sampai hari ini vaksinasi ketiga hanya untuk tenaga kesehatan. 

“Kenapa, karena tenaga kesehatan berisiko banget, berhubungan langsung dengan pasien sehingga perlu diberikan proteksi tambahan,” tambahnya.  

Masyarakat umum yang bukan nakes belum perlu vaksinasi tambahan karena pemerintah fokus memperluas cakupan vaksinasi. 

“Tidak akan bermanfaat kalau ada orang disuntik tiga kali, empat kali, lima kali, berapa kali pun disuntik, tapi di sekelilingnya belum divaksin Covid-19. Karena yang akan mengendalikan pandemi ini bukanlah kekebalan pribadi, bukan individu, tapi kekebalan komunitas. Makanya pemerintah, Presiden, ngebut agar bisa vaksinasi sehari sejuta, dua juta, ini ketimbang kita menghentikan orang berulang-ulang di orang yang sama. Lebih baik kita fokus memperluas cakupan,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper