Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BNPB: Terjadi 130 Bencana Sepanjang Juli 2021

Bencana yang terjadi selama 2021 didominasi hidrometeorologi seperti banjir, angin puting beliung dan tanah longsor.
Foto aerial kondisi lokasi bencana longsor di Desa Banaran, Pulung, Ponorogo, Jawa Timur, Rabu (5/4)./Antara-Apriliandri
Foto aerial kondisi lokasi bencana longsor di Desa Banaran, Pulung, Ponorogo, Jawa Timur, Rabu (5/4)./Antara-Apriliandri

Bisnis.com, JAKARTA —  Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 130 bencana alam terjadi selama Juli 2021. 

Dikutip dari pernyataan resmi, Selasa (3/8/2021), bencana yang terjadi didominasi hidrometeorologi seperti banjir, angin puting beliung dan tanah longsor yang berdampak pada jatuhnya korban jiwa, kerugian harta benda maupun kerusakan fasilitas umum. 

Data BNPB menunjukkan selama Juli 2021 banjir menjadi bencana alam yang paling sering terjadi yaitu sebanyak 53 kali, disusul dengan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) 42, angin puting beliung 22, tanah longsor 11, gempa 1 dan kekeringan 1. 

Bencana-bencana tersebut mengakibatkan 4 korban meninggal dunia dan 1 lainnya hilang, dengan perincian korban banjir 2 orang, angin puting beliung 2 dan tanah longsor 1 orang. Selain itu tercatat jumlah warga mengungsi mencapai 215.865 jiwa. 

Bencana yang terjadi pada bulan lalu mengakibatkan total jumlah kerusakan rumah sebanyak 767 unit, fasilitas umum 13 dan jembatan 29 unit.

Lalu, jumlah kerusakan di sektor permukiman dikategorikan dalam tingkatan rusak berat  berjumlah 232 unit, rusak sedang 255 dan rusak ringan 280 unit.

BNPB juga mencatat penyebab kerusakan rumah berdasarkan jenis bencana adalah angin puting beliung merusak 352 unit, disusul banjir 383 dan tanah longsor 21 unit. 

Selain bencana hidrometeorologi, bencana geologi, yaitu gempa juga berdampak pada kerusakan rumah dengan total 11 unit.

Lebih lanjut, sebaran kejadian yang dilaporkan ke Pusdalops BNPB, khususnya banjir dan karhutla, selama Juli 2021 terpantau lima provinsi tertinggi dengan bencana banjir yaitu Aceh 9 kejadian, Kalimantan Barat 8, Sulawesi Selatan 8, Kalimantan Tengah 5, serta beberapa wilayah tercatat 4 kejadian. 

Pada kejadian banjir di beberapa provinsi tersebut dipicu salah satunya curah hujan selama bulan Juli. 

Pada saat yang sama, sebaran bencana karhutla terjadi paling banyak di lima provinsi yaitu Sumatera Selatan 11 kejadian, Aceh 10, Kalimantan Tengah 7, Kalimantan Selatan 6 dan Riau 4. 

Namun, BNPB juga menerima laporan bahwa di beberapa provinsi terjadi kejadian bencana banjir bersamaan dengan kejadian karhutla.

Meskipun pada kabupaten/kota yang berbeda, fenomena ini menunjukkan bahwa anomali cuaca dalam skala lokal terlihat terjadi di beberapa daerah seperti di Aceh terdampak banjir 9 kejadian dan karhutla 10 kejadian, serta Kalimantan Tengah dengan banjir 4 kejadian dan karhutla 7 kejadian.

Fenomena serupa, tecatat juga terjadi di tingkat global. Dengan demikian anomali cuaca di tingkat lokal, regional dan global harus menjadi perhatian dalam aspek uncertainty atau ketidakpastian dalam penyusunan langkah-langkah mitigasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper