Bisnis.com, JAKARTA - Kesepakatan yang diusulkan untuk menyelesaikan klaim Zoom Video Communications Inc. dinilai menyesatkan konsumen, karena mengindikasikan pertukaran data secara tidak benar dengan Facebook Inc.
Selain itu, Zoom dinilai gagal melindungi pertemuan pribadi agar tidak terganggu oleh serangan peretasan yang dikenal sebagai 'zoombombing'. Hal tersebut terungkap dalam pengajuan pengadilan.
Tuntutan ini bernilai hingga US$25 atau Rp360.000 dan harus dibayarkan kepada pelanggan Zoom berbayar yang termaktub dalam litigasi class action. Kemudian, Zoom juga diharuskan membayar hingga US$15 untuk individu yang tidak memenuhi syarat untuk mengajukan klaim langganan berbayar.
Tuntutan ini juga mengharuskan Zoom untuk meningkatkan praktik privasinya. Penyelesaian membutuhkan persetujuan oleh Hakim Distrik AS Lucy Koh di San Jose, California.
Zoom Video Communications Inc. bersiap mengakuisisi Five9 Inc. senilai US$14,7 miliar, yang bakal menjadi aksi akuisisi terbesar perusahaan aplikasi konferensi video populer tersebut.
Jika menggunakan kurs Rp14.526 per dolar AS, maka Zoom Video setidaknya akan merogoh kocek sekitar Rp213,53 triliun untuk mencaplok Five9 Inc, perusahaan yang bergerak di bisnis komputasi awan (cloud) untuk contact center. Mengutip Bloomberg, Senin (19/7/2021), Zoom akan menggunakan sahamnya yang tengah melonjak untuk membayar kesepakatan tersebut.
Baca Juga
Rencananya, Five9 akan menjadi unit operasi Zoom setelah kesepakatan, yang tunduk pada persetujuan pemegang saham dan dijadwalkan untuk ditutup pada paruh pertama tahun 2022.
