Bisnis.com, JAKARTA – McDonald's Corp mengatakan pelonggaran pembatasan Covid-19 dan popularitas BTS Meal membantu perusahaan cepat saji terbesar di dunia itu melampaui ekspektasi Wall Street untuk penjualan global.
Penjualan toko yang sama melonjak 40,5 persen pada kuartal II/2021 dan melampaui tingkat pra-pandemi 2019 untuk kuartal kedua berturut-turut. Analis memproyeksi kenaikan 39,81 persen.
Menurut data IBES dari Refinitiv, analis memperkirakan penjualan McDonald's di AS tumbuh 23,84 persen,
Dilansir tempo.co, Rabu (28/7/2021), total pendapatan melonjak lebih baik dari perkiraan 57 persen menjadi US$5,89 miliar (Rp85,3 triliun) dalam tiga bulan yang berakhir 30 Juni, dibandingkan dengan tahun lalu ketika McDonald's membukukan penurunan 30 persen karena pembatasan virus Corona.
Laba bersih terpompa lebih dari empat kali lipat menjadi US$2,22 miliar (Rp32,1 triliun) dan tidak termasuk menu tertentu, perusahaan memperoleh US$2,37 (Rp33.610) per saham.
Pada tahun lalu, rantai makanan cepat saji itu telah berhasil melewati sebagian besar dampak dari lockdown, dengan pemesanan via drive-thru, harga yang kompetitif, dan fokus yang tajam pada menu inti yang mendorong permintaan.
Penjualan McDonald's melonjak dari paket menu baru, terutama paket BTS Meal dan sandwich ayam renyahnya yang diluncurkan di Amerika Serikat. Kedua menu ini membantu mengatasi kekurangan tenaga kerja di seluruh industri dan biaya bahan yang lebih tinggi.
"BTS Meal mendorong kunjungan ke restoran kami dan peningkatan signifikan dalam penjualan Chicken McNuggets - salah satu item menu inti kami," kata McDonald's.
Makanan yang memajang penampilan boy band yang masuk nominasi Grammy ini diluncurkan di hampir 50 negara dan termasuk ayam McNuggets, kentang goreng, dan dua saus.
Peluncuran menu BTS Meal edisi terbatas telah memicu hiruk pikuk kegembiraan di antara basis penggemar BTS yang dijuluki ARMY, dan bahkan memaksa McDonald's untuk menutup beberapa gerai di Indonesia.