Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Dunia Sediakan Pembiayaan Pengadaan Vaksin Tambahan Bagi Negara Miskin

Mekanisme baru akan memungkinkan negara-negara tersebut untuk membeli dosis tambahan di atas dosis bersubsidi yang sudah mereka terima melalui Covax.
Presiden Bank Dunia David Malpass berbicara dalam sebuah konferensi pers dalam Spring Meetings of the World Bank Group and IMF di Washington, AS, Kamis (11/4/2019)./Reuters-James Lawler Duggan
Presiden Bank Dunia David Malpass berbicara dalam sebuah konferensi pers dalam Spring Meetings of the World Bank Group and IMF di Washington, AS, Kamis (11/4/2019)./Reuters-James Lawler Duggan

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Dunia meluncurkan mekanisme pembiayaan baru yang akan memungkinkan negara-negara berkembang untuk membeli vaksin Covid-19 secara kolektif melalui fasilitas Covax, diumumkan Senin (26/7/2021).

Mekanisme baru akan memungkinkan negara-negara tersebut untuk membeli dosis tambahan di atas dosis bersubsidi yang sudah mereka terima melalui Covax. Seperti diketahui, Covax didirikan untuk memastikan 92 wilayah berkembang dapat mengakses vaksin virus Corona untuk memerangi pandemi dengan biaya ditanggung oleh donor.

Dengan menggunakan uang dari Bank Dunia dan bank pembangunan lainnya, fasilitas tersebut akan melakukan pembelian lanjutan dari produsen vaksin berdasarkan permintaan agregat di seluruh negara.

Di bawah pengaturan pembiayaan Bank Dunia, 430 juta dosis tambahan atau dosis yang cukup untuk memvaksinasi penuh 250 juta orang, akan tersedia untuk pengiriman antara akhir 2021 dan pertengahan 2022 bagi 92 negara yang saat ini mendapatkan dosis vaksin mereka yang ditanggung oleh donor.

Negara juga harus memiliki fleksibilitas dalam memilih untuk membeli vaksin tertentu yang sesuai dengan preferensi mereka.

"Mengakses vaksin tetap menjadi satu-satunya tantangan terbesar yang dihadapi negara-negara berkembang," kata Presiden Bank Dunia David Malpass.

“Mekanisme ini akan memungkinkan pasokan baru dan memungkinkan negara-negara untuk mempercepat pembelian vaksin. Ini juga akan memberikan transparansi tentang ketersediaan vaksin, harga, dan jadwal pengiriman,” tegasnya

Bank Dunia mengatakan pihaknya menyediakan dana sebesar US$20 miliar untuk membantu negara-negara berkembang membeli dan mendistribusikan vaksin, serta mendukung upaya di 53 negara sejauh ini.

Sementara itu, Covax sendiri dipimpin bersama oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), aliansi vaksin Gavi dan Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi.

"Mekanisme pembiayaan akan memungkinkan Covax untuk membuka dosis tambahan untuk negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah" kata Kepala Eksekutif Gavi Seth Berkley, seperti dikutip dari Channel News Asia.

“Ketika kami bergerak melampaui target awal dan bekerja untuk mendukung upaya negara-negara untuk melindungi sebagian besar populasi mereka, pembiayaan Bank Dunia akan membantu kami maju lebih jauh menuju tujuan kami untuk mengendalikan Covid-19,” lanjutnya

Hampir 3,9 miliar dosis vaksin Covid-19 telah disuntikkan di seluruh dunia di setidaknya 216 wilayah, menurut AFP. Di negara-negara berpenghasilan tinggi, seperti yang didefinisikan oleh Bank Dunia, 95,4 dosis telah diberikan per 100 penduduk. Angka itu hanya 1,5 dosis per 100 orang di 29 negara berpenghasilan terendah.

Covax sejauh ini telah mengirimkan lebih dari 138 juta dosis vaksin ke 136 wilayah yang berpartisipasi. Angka ini masih jauh dari jumlah yang diharapkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper