Bisnis.com, JAKARTA – Koordinator PPKM Darurat Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan menyebut kenaikan kasus harian Covid-19 dalam seminggu terakhir sudah mencapai 44,51 persen dibandingkan minggu sebelumnya.
Angka kasus positif per hari sudah mencapai 54.517 pasien pada Rabu, 14 Juli 2021.
"Ini saya kira menjadi angka yang tertinggi, bisa saja ini masih naik," kata Luhut dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (15/7/2021).
Luhut menyadari, bahwa kenaikan justru terjadi saat pemerintah menerapkan PPKM Darurat 3 sampai 20 Juli 2021. Kondisi ini, kata dia, berbeda dengan kebijakan pengetatan sebelumnya, seperti PSBB dan PPKM Mikro. Pasalnya, Indonesia kini menghadapi Virus Corona varian Delta dengan masa inkubasi 14 sampai 21 hari.
"Menurut yang saya baca, juga 6 kali lebih cepat (penularannya) dibandingkan varian Alfa," kata dia.
Sehingga, kemungkinan varian Delta mendominasi hampir seluruh wilayah di Jawa.
Baca Juga
Lalu, apa saja vaksin Covid-19 yang terbukti efektif melawan varian Delta?
Dikutip dari penjelasan dokter Adam Prabata di akun Instagram @adamprabata, ada 4 vaksin yang efektif untuk varian Delta.
Keempat vaksin itu adalah:
1. Vaksin Moderna
Vaksin ini memiliki efektivitas 72 persen untuk mencegah Covid-19 bergejala. Juga, memiliki efektivitas 96 persen untuk mencegah rawat inap akibat Covid-19.
Data efektivitas itu pada pemberian 1 dosis vaksin Moderna.
2. AstraZeneca
Vaksin ini memiliki efektivitas berkisar 60-67 untuk mencegah Covid-19 bergejala, dan 92 persen mencegah rawat inap akibat Covid-19.
3. Pfizer
Vaksin buatan Amerika Serkat (AS) ini memiliki efektivitas berkisar 79 persen hingga 88 persen mencegah Covid-19 bergejala, dan 96 persen mencegah rawat inap akibat Covid-19.
4. Vaksin Bharat Biotech
Vaksin ini, 65,2 persen efektif mencegah Covid-19 bergejala.
5. Sinovac dan Sinopharm
Adapun, dua vaksin dari China yaitu Sinovac dan Sinopharm belum memiliki data efektivitas untuk varian Delta.
“Belum ada data bukan berarti vaksinnya tidak bermanfaat, melainkan kita belum tahu efektivitas Sinovac dan Sinopharm terhadap varian Delta,” kata Adam.