Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Guguran Hingga 1,1 Km

Gunung Merapi yang berlokasi di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah terus menunjukkan aktivitas vulkanik. BPPTKG memantau adanya aktivitas awan panas guguran hingga 1.100 meter pada hari ini, Jumat (9/7).
Awan Panas Guguran Erupsi gunung Merapi, Jumat (9/7) / Istimewa BNPB
Awan Panas Guguran Erupsi gunung Merapi, Jumat (9/7) / Istimewa BNPB

Bisnis.com, JAKARTA – Gunung Merapi yang berlokasi di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah terus menunjukkan aktivitas vulkanik. BPPTKG memantau adanya aktivitas awan panas guguran hingga 1.100 meter pada hari ini, Jumat (9/7).

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat awan panas guguran yang terjadi pukul 04.55 WIB tersebut berlangsung selama 83 detik dan material vulkanik mengarah ke Barat Daya.

Pada hari sebelumnya, Kamis (8/7), hal yang sama terjadi pada pukul 18.54 WIB dengan durasi 85 detik. Saat itu arah awan panas guguran mengarah ke Tenggara dengan jarak luncur terjauh 1.100 meter.

Abdul Muhari, Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB menjelaskan bahwa Gunung Merapi yang terus menunjukkan aktivitasnya itu berada pada tingkat Siaga atau level 3 sejak 5 November 2020.

“BPPTKG masih menetapkan potensi bahaya sektoral terkait ancaman erupsi Gunung Merapi,” ujarnya seperti keterangan resmi, Jumat (9/7/2021).

Rekomendasi BPPTKG yaitu potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor Tenggara – Barat Daya sejauh 3 km ke arah Sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah Sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng dan Putih. 

Tingkat aktivitas Siaga atau level 3 menjelaskan bahwa aktivitas terus mengalami peningkatan yang semakin nyata atau terjadi erupsi, serta ancaman bahaya erupsi dapat meluas dan belum mengancam pemukiman penduduk.

“Lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak gunung,” ujarnya.

Terkait dengan potensi bahaya tersebut, BPPTKG merekomendasikan masyarakat untuk tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Selanjutnya, warga diimbau untuk mewaspadai bahaya lahar, terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Di samping itu, kegiatan penambangan di alur sungai yang berhulu dari Gunung Merapi dalam kawasan rawan bencana (KRB) III direkomendasikan untuk dihentikan.

KRB merupakan parameter yang menjelaskan kawasan yang pernah terlanda atau teridentifikasi berpotensi terancam bahaya erupsi gunung api, baik secara langsung maupun tidak langsung.  Potensi KRB III dapat berupa aliran lava, guguran lava, awan panas guguran dan Lontaran batu pijar.

BPPTKG juga merekomendasikan pelaku wisata tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak gunung.

Terkait dengan aktivitas gunung api, BNPB selalu berkoordinasi dengan PVMBG maupun BPBD setempat. Saat ini, sebanyak 3 gunung api memiliki tingkat aktivitas Siaga atau level 3 yaitu Gunung Sinabung di Sumatera Utara, Gunung Ili Lewotolok di Nusa Tenggara Timur dan Gunung Merapi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper