Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia dan Rusia menyepakati pertemuan tingkat tinggi Asean-Rusia pada Oktober 2021 seiring dengan kemitraan strategis yang memasuki tahun ke-25.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan KTT harus menjadi momentum penguatan kemitraan Asean dan Rusia untuk mengatasi berbagai tantangan dan juga meningkatkan kontribusi Rusia di kawasan.
“Indonesia dan negara-negara Asean menekankan pentingnya kerja sama konkrit yang bermanfaat bagi rakyat. Indonesia akan menghargai dukungan Rusia untuk kerja sama Indo-Pasifik,” katanya usai melakukan pertemuan virtual dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov di Jakarta pada Selasa (6/7/2021).
Dalam pertemuan tersebut, Indonesia juga mengajak Rusia untuk mendukung sentralitas Asean serta upaya mengatasi situasi di Myanmar, termasuk implementasi Lima Poin Konsensus.
Pertemuan juga menyepakati rencana diselenggarakannya KTT Asean - Rusia pada Oktober 2021, dan berbagai kesepakatan kerja sama di berbagai bidang, antara lain keamanan maritim, keamanan teknologi komunikasi dan informasi, penanganan bencana, serta penanggulangan terorisme dan kejahatan lintas batas.
Rusia telah menjadi mitra strategis Asean sejak 1996, dan dalam kurun waktu 25 tahun tersebut telah mengembangkan hubungan dan kerja sama yang erat di berbagai bidang, termasuk politik dan keamanan, ekonomi, sosial dan budaya. Indonesia menjadi negara koordinator kemitraan Asean - Rusia untuk periode 2018-2021.
Baca Juga
Dalam pertemuan tersebut, Menlu Retno juga menjajaki kerja sama produksi vaksin Sputnik V dengan Rusia. Menlu RI mendorong Rusia untuk mendukung pemenuhan kebutuhan vaksin di kawasan melalui doses-sharing, memprioritaskan negara Asean sebagai penerima vaksin.
Menlu RI juga mengajak Asean dan Rusia untuk bersama-sama memperkuat dukungan terhadap COVAX Facility, negosiasi TRIPS Waiver serta kesetaraan pengakuan terhadap vaksin.