Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Covid-19 di Malaysia Melonjak Sebulan Setelah Lockdown

Tambahan kasus baru di Malaysia mencapai 7.643, lebih dan setengahnya berasal dari daerah Klang Valley. Selangor melaporkan 3.260 kasus dan Kuala Lumpur sebesar 1.550.
Suasana sepi di Sungai Besi Expressway di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (1/6/2021). Bloomberg/Samsul Said
Suasana sepi di Sungai Besi Expressway di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (1/6/2021). Bloomberg/Samsul Said

Bisnis.com, JAKARTA — Malaysia melaporkan lonjakan tajam kasus Covid-19 pada Selasa (6/7/2021), sebulan setelah penerapan lockdown nasional.

Dilansir dari Channel News Asia, tambahan kasus baru di Malaysia mencapai 7.643, lebih dan setengahnya berasal dari daerah Klang Valley. Selangor melaporkan 3.260 kasus dan Kuala Lumpur sebesar 1.550.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Malaysia melaporkan 103 kematian dengan rentang usia 21-100 tahun. Adapun 12 di antaranya meninggal dalam perjalanan, termasuk laki-laki berusia 21 tahun yang memiliki riwayat epilepsi yang berasal dari Pahang.

Dirjen Kesehatan Malaysia Noor Hisham Abdullah mengatakan 943 pasien masih dirawat di ICU dan 450 di antaranya memerlukan bantuan oksigen.

Dalam beberapa pekan terakhir, kasus baru terus tercatat di atas 6.000 orang setelah sempat menurun jadi 5.000 orang pada Juni. Kenaikan hingga 7.000 kasus terakhir kali sempat terjadi pada 5 Juni.

Seperti diketahui, Pemerintah Malaysia telah menetapkan lockdown berakhir pada 28 Juni, tetapi diperpanjang karena jumlah infeksi terus naik.

Perdana Menteri Muhyiddin Yassin sebelumnya mengatakan bahwa kebijakan pembatasan pergerakan tidak akan dicabut sampai kasus harian turun di bawah 4.000 orang.

Hingga Selasa, Malaysia telah melaporkan total 792.693 kasus Covid-19, di mana 72.201 saat ini aktif atau menular.

Adapun sebelumnya menjelang akhir Juni 2021, Ketua Pengarah Kesihatan Kementerian Kesehatan Malaysia Tan Sri Noor Hisham Abdullah menyebut bahwa kebijakan penguncian total alias lockdown yang ditempuh pemerintah Malaysia mulai membuahkan hasil.

Pernyataan Noor Hisham berlandaskan fakta bahwa dalam beberapa hari terakhir, penambahan kasus harian di Negeri Jiran stabil pada angka 5.000 hingga 6.000 kasus per hari. Padahal, sebelumnya Kementerian Kesehatan Malaysia memproyeksi kasus berisiko naik hingga 13.000 orang per hari pada pertengahan Juni, hingga 40.000 kasus per hari di awal Juli.

"Kita berhasil mengendalikan kurva persebaran virus, namun masih banyak yang perlu dilakukan untuk terus menurunkan jumlah kasus. Selama masih ada potensi kerumunan akibat aktivitas di beberapa sektor, kita harus tetap bersikap seperti sekarang," papar Noor Hisham seperti diwartakan Astro Awani Sabtu (26/6/2021).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper