Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Kembali Jadi Negara Berpenghasilan Menengah ke Bawah, Ini Kata AHY

AHY menilai bahwa idealnya Indonesia selalu naik kelas, tidak tinggal kelas apalagi turun kelas. Apalagi saat ini lanjutnya, Negara tengah mengalami situasi genting.
Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti memberikan keterangan pers di kantor DPP Partai Demokrat , Jakarta, Senin (1/2/2021). AHY menyampaikan adanya upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa, di mana gerakan itu melibatkan pejabat penting pemerintahan, yang secara fungsional berada di dalam lingkaran kekuasaan terdekat dengan Presiden Joko Widodo. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti memberikan keterangan pers di kantor DPP Partai Demokrat , Jakarta, Senin (1/2/2021). AHY menyampaikan adanya upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa, di mana gerakan itu melibatkan pejabat penting pemerintahan, yang secara fungsional berada di dalam lingkaran kekuasaan terdekat dengan Presiden Joko Widodo. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono tak terlalu mempersoalkan turunnya status Indonesia menjadi negara berpenghasilan menengah ke bawah. Menurutnya yang paling penting saat ini adalah negara mampu menyelematkan rakyatnya dari badai pandemi Covid-19.

Melalui akun Twitter, Rabu (7/7/2021), AHY menilai bahwa idealnya Indonesia selalu naik kelas, tidak tinggal kelas apalagi turun kelas. Apalagi saat ini lanjutnya, Negara tengah mengalami situasi genting.

“Idealnya, kita selalu naik kelas. Jangan tinggal kelas, apalagi turun kelas. Masalah gentingnya, bukan di mana status kelas kita saat ini, tapi mampukah negara ini menyelamatkan rakyatnya dari Covid-19?” tulisnya, Rabu (7/7/2021).

Menurunnya peringkat Indonesia diumumkan Bank Dunia atau World Bank. Publikasi pada 1 Juli lalu itu menerangkan bahwa Indonesia beralih status dari negara berpenghasilan menengah ke atas pada 2019 menjadi negara berpenghasilan menengah ke bawah.

Bank Dunia mencatat pendapatan nasional bruto Indonesia juga turun dari US$4.050 menjadi US$3.870. Perubahan pendapatan ini disinyalir lantaran dampak pandemi Covid-19 yang memukul penghasilan masyarakat.

AHY menuturkan bahwa dirinya setiap saat mendengar sirine dari ambulans. Bahkan hampir setiap jam kata dia, berita duka selalu diumumkan dari para kerabat.

Kondisi ini lanjutnya juga diiringi dengan terus meningkatnya angka kasus Covid-19. AHY mempertanyakan sampai kapan Indonesia akan mengalami kondisi serupa.

“Hampir sekian menit sekali terdengar sirine kencang ambulans. Hampir sekian jam sekali terima berita duka dari yang kita kenal. Ini mengonfirmasi, setiap hari ada rekor baru, baik jumlah yang positif terpapar, maupun yang meninggal dunia. Sampai kapan Indonesia?” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rayful Mudassir
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper