Bisnis.com, JAKARTA — Dua puluh orang hilang dan dikhawatirkan tewas di Jepang tengah setelah tanah longsor besar melanda kota Atami akibat hujan lebat.
Video di media sosial menunjukkan semburan lumpur hitam keluar dari puncak gunung dan terus melalui kota menuju laut. Beberapa rumah hancur atau terkubur. Dua mayat telah ditemukan oleh penjaga pantai, kata gubernur setempat seperti dikutip BBC.com, Minggu (4/7)
Seorang warga mengatakan dia mendengar "suara mengerikan" dan melarikan diri saat tanah longsor menelan segala sesuatu yang dilaluinya.
Atami, sebuah resor mata air panas populer di prefektur Shizuoka, memiliki lebih banyak curah hujan dalam tiga hari pertama bulan Juli daripada yang biasanya terjadi sepanjang bulan. Cuaca serupa juga dialami prefektur Kanagawa yang berdekatan.
Jepang adalah negara dengan kondisi topografi pegunungan dan berpenduduk padat. Oleh karena itu bencana tanah longsor bukanlah hal yang aneh, kata wartawan BBC Rupert Wingfield-Hayes di Tokyo.
Tetapi ada bukti yang berkembang bahwa perubahan iklim membuat peristiwa cuaca ekstrem semacam ini lebih sering dan lebih merusak, menurut koresponden itu. Tanah longsor terjadi pada pukul 10:30 waktu setempat kemarin (01:30 GMT), menurut seorang penduduk setempat.
"Saya mendengar suara yang mengerikan dan melihat tanah longsor mengalir ke bawah saat petugas penyelamat mendesak orang untuk mengungsi, jadi saya berlari ke tempat yang lebih tinggi," kata seorang saksi mengatakan kepada penyiar nasional NHK.
Baca Juga : WHO Kesal, Fans EURO 2020 Kena Teguran Keras |
---|
Warga lain, Chieko Oki, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa kejadian begitu cepat. "Tiang-tiang listrik besar di sini bergetar di mana-mana dan tidak lama setelah saya bertanya-tanya apa yang sedang terjadi, tanah longsor sudah ada di sana," katanya.
Seorang pria terlihat hanya bisa melarikan diri dengan menaiki tangga. "Longsor lumpur datang begitu cepat, tepat di depan rumah saya. Saya bisa mendengarnya datang sebelum saya melihatnya. Saya tidak bisa melarikan diri, jadi saya memanjat tangga," katanya kepada NHK.
Sementara itu pria lain menggambarkan mendengar suara yang tak terbayangkan. "Saya tahu itu tanah longsor. Hujan terus turun selama tiga hari dan lebih bebahaya daripada hujan tiba-tiba," katanya.