Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Palang Merah Internasional Tegaskan Situasi Covid-19 di Indonesia Dekati Kategori Bencana

Indonesia telah melaporkan rekor infeksi Covid-19 harian lebih dari 20.000 dalam beberapa hari terakhir, dalam gelombang infeksi baru yang dipicu oleh munculnya varian virus yang sangat mudah menular dan peningkatan mobilitas setelah bulan puasa.
Ilustrasi - Perawat mengenakan pakaian APD (alat pelindung diri) baju hazmat (hazardous material) membawa pasien dalam pengawasan Covid-19 (Corona Virus Desease) menuju kamar isolasi khusus RSUD dr Iskak, Tulungagung, Jawa Timur, Jumat (13/3/2020). /ANTARA
Ilustrasi - Perawat mengenakan pakaian APD (alat pelindung diri) baju hazmat (hazardous material) membawa pasien dalam pengawasan Covid-19 (Corona Virus Desease) menuju kamar isolasi khusus RSUD dr Iskak, Tulungagung, Jawa Timur, Jumat (13/3/2020). /ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA - Lonjakan Covid-19 di Indonesia berada di ambang "bencana" karena varian Delta yang lebih menular mendominasi transmisi dan menekan rumah sakit. Hal tersebut diungkapkan oleh Red Cross atau Palang Merah.

Indonesia telah melaporkan rekor infeksi Covid-19 harian lebih dari 20.000 dalam beberapa hari terakhir, dalam gelombang infeksi baru yang dipicu oleh munculnya varian virus yang sangat mudah menular dan peningkatan mobilitas setelah bulan puasa.

“Setiap hari kami melihat varian Delta ini mendorong Indonesia lebih dekat ke tepi bencana Covid-19,” kata Jan Gelfand, Kepala Delegasi Indonesia dari Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC), dikutip dari Channel News Asia.

Rumah sakit di beberapa daerah "zona merah" yang ditunjuk telah melaporkan kelebihan kapasitas, termasuk ibu kota Jakarta, dengan 93 persen tempat tidur isolasi terisi pada hari Minggu lalu (27/6/2021).

Kondisi ini muncul seiring dengan tekanan dari petugas kesehatan untuk pembatasan yang lebih ketat karena infeksi melonjak ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.

“Rumah sakit penuh karena lonjakan kasus yang disebabkan oleh mobilitas dan melonggarnya kepatuhan protokol kesehatan, diperparah juga oleh varian Delta,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi.

Dengan pasien yang ditolak, beberapa keluarga mengambil tindakan sendiri. Taufik Hidayat, pria yang berusia 51 tahun, menghabiskan harinya mencari tangki oksigen segar.

"Saya antri di sini sekarang untuk mengisi oksigen untuk istri dan anak saya yang sekarang positif Covid-19," katanya. "Saya berkeliling dan semuanya terjual habis."

Penjual di daerah lain di Jakarta mengatakan bahwa stok mereka juga telah kosong. Namun, Sulung Mulia Putra, pejabat di dinas kesehatan Jakarta, mengatakan kekurangan itu bersifat sementara dan masalah distribusi sedang diselesaikan.

Indonesia mengandalkan vaksinasi massal untuk mengatasi virus, tetapi hanya 13,3 juta dari 181,5 juta yang ditargetkan untuk menerima dua dosis yang diperlukan.

Jepang akan menyediakan 2 juta dosis vaksin AstraZeneca pada Juli untuk Indonesia, ungkap Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi, Selasa (29/6/2021). Indonesia sejauh ini telah menerima total 104 juta dosis vaksin virus Corona.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper