Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Jepang dalam waktu dekat akan memutuskan kelanjutan dari status keadaan darurat Covid-19 di Tokyo dan sembilan provinsi lainnya yang akan berakhir pada akhir pekan.
Seperti dilansir dari perusahaan penyiaran Jepang (Nippon Hoso Kyokai/NHK) pada Rabu (16/6/2021), Pemerintah Jepang diperkirakan memutuskan kelanjutan dari penetapan status keadaan darurat virus corona di beberapa wilayah pada Kamis (17/6/2021). Adapun, status tersebut dijadwalkan berakhir pada Minggu (20/6/2021).
Pemerintah Jepang mempertimbangkan untuk mencabut keadaan darurat di sejumlah provinsi dengan tren penularan yang membaik. Daerah-daerah tersebut akan memasuki masa transisi semi darurat yang akan berfokus pada langkah-langkah untuk membendung virus.
Perdana Menteri Suga Yoshihide mengatakan bahwa dirinya telah berkonsultasi dengan sejumlah menteri terkait pada Rabu. Pada Kamis (17/6/2021) dirinya akan berkonsultasi bersama para pakar untuk menentukan daerah yang akan memasuki masa transisi.
Pemerintah berencana untuk tetap mempertahankan kebijakan pembatasan kapasitas sebanyak 5.000 orang bagi acara-acara besar hingga akhir Agustus di sejumlah provinsi dalam status keadaan darurat atau semi darurat.
Bahkan, setelah kebijakan ini dicabut, para pejabat mempertimbangkan untuk membatasi kapasitasnya menjadi 10.000 orang sebagai langkah transisi.
Sementara itu, terkait dengan perkembangan kasus harian Covid-19, Pemerintah Metropolitan Tokyo melaporkan 337 kasus baru virus korona pada Selasa (15/6/2021). Angka ini turun 32 kasus dibandingkan dengan sepekan lalu. Para pejabat Tokyo juga mengonfirmasi 12 kematian.
Sementara itu, Provinsi Osaka melaporkan 110 kasus baru dan empat kematian.
Provinsi Okinawa mencatat 107 kasus baru. Angka harian ini turun 52 dibandingkan dengan pekan sebelumnya, menandai 12 hari berturut-turut penurunan dari pekan ke pekan.
Adapun, di Jepang, secara keseluruhan kasus bertambah 1.709 kasus menjadi 779.262 kasus pada Selasa (15/6/2021).