Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia kedatangan 313.100 vaksin Covid-19 AstraZeneca dari jalur multilateral atau Covax Facility pada Sabtu (5/6) sore. Kedatangan vaksin ini membuat total jumlah vaksin Covid-19 yang telah diterima Indonesia menjadi 92,2 juta dosis.
"Jumlah itu kumulatif dari vaksin berbentuk jadi dan bahan baku (bulk)," bunyi siaran pers Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Sabtu (5/6/2021).
Perinciannya, 92,2 juta dosis itu adalah 3 juta dosis vaksin jadi Sinovac; 6,7 juta dosis vaksin jadi AstraZeneca; 1 juta dosis vaksin jadi Sinopharm; serta 81,5 juta dosis vaksin Sinovac dalam bentuk bahan baku. Untuk vaksin berbentuk bahan baku, perusahaan obat milik pemerintah Bio Farma akan mengolahnya.
"Maka saat ini keseluruhan vaksin bentuk jadi yang sudah dimiliki berjumlah 76,2 juta dosis, yang cukup untuk 37,6 juta jiwa. Seiring dengan target vaksinasi rata-rata 1 juta per hari mulai Juni 2021," bunyi siaran pers tersebut.
Per 4 Juni 2021, jumlah masyarakat yang sudah divaksin dosis I mencapai 17,3 juta orang, sedangkan yang telah disuntik dosis II mencapai 11,1 juta orang.
Sementara itu, realisasi vaksinasi gotong royong per 30 Mei 2021 adalah 49.000 jiwa untuk dosis pertama, dengan vaksin Sinopharm.
Para pekerja yang ikut dalam program vaksinasi gotong royong itu adalah pekerja dari 36 badan usaha atau badan hukum. Hingga saat ini, 86 ribu dosis vaksin Sinopharm telah terdistribusi ke wilayah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Kepulauan Riau, dan Sumatera.
Untuk mempercepat program pemerintah mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok, alur penyuntikan vaksin Covid-19 kini telah dipersingkat dari empat meja menjadi dua meja.
Selain itu, masyarakat yang berusia 50 tahun ke atas di Jakarta dan Bali sudah mulai mendapatkan vaksin. Pemerintah saat ini juga telah memulai pilot program vaksin tahap III atau booster.