Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang gagal Test Wawasan Kebangsaan (TWK) mengadu ke Majelis Ulama Indonesia.
Sebanyak 12 pegawai KPK itu bersilaturahmi dengan Ketua MUI Bidang Pendidikan dan Kaderisasi KH Abdullah Jaidi dan Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH M Cholil Nafis di MUI Pusat di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (3/6/2021).
Usai pertemuan, Cholil mengatakan kehadiran para pegawai itu dalam rangka mengadukan proses seleksi TWK. Menurutnya, mereka mempertanyakan pembedaan yang diterapkan di KPK dibandingkan lembaga lain.
Untuk menjadi ASN di KPK, pegawai masih harus menjalani TWK, sedangkan di lembaga lain seperti Komnas HAM tidak perlu. Pegawai di Komnas HAM langsung menjadi ASN tanpa TWK terlebih dahulu.
"Pegawai KPK tersebut juga menceritakan bahwa mereka sudah banyak yang bekerja selama belasan tahun dan bahkan tidak pernah kesandung masalah etik, ’’ jelas Cholil, usai pertemuan.
Cholil menambahkan, kehadiran pegawai KPK itu ke MUI juga untuk mempersoalkan materi TWK. Soal-soal dalam TWK diseut tidak mencerminkan keahlian bahkan tidak mencerminkan kebangsaan.
Baca Juga
Selain itu, sambung dia, para pegawai KPK itu juga menceritakan bahwa mereka tidak nyaman dengan banyaknya serangan termasuk berbagai fitnah yang ditujukan mulai dari Taliban sampai anti-NKRI.
Untuk itu, Cholil akan mencoba membawa masalah tersebut ke dalam Rapat Pimpinan Harian MUI sehingga nantinya akan muncul tanggapan resmi dari MUI.
"Kita akan bawa masalah ini ke dalam rapat Pimpinan Harian MUI untuk memastikan langkah apa yang akan diambil MUI, ’’ ujar dia.