Bisnis.com, JAKARTA – Belakangan ramai adanya masalah perbedaan merk antara vaksin pertama dan kedua. Kementerian Kesehatan meminta masyarakat lebih cermat dan kritis memastikan vaksin yang diterima sama merknya.
“Kalau berbeda gimana? Usahakan tetap harus sama, sehingga nanti KIPI-nya [Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi] tidak menjadi masalah di belakang hari. Kalau mau divaksin pastikan kedua merknya sama,” ujar Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmidzi pada konferensi virtual, Senin (31/5/2021).
Kemudian, jika tidak sempat mendapatkan vaksin yang sama atau tidak sempat hadir ketika vaksinasi dosis kedua, Nadia mengimbau agar masyarakat mengganti jadwalnya sesegera mungkin.
“Kalau kelewat, segera lakukan vaksinasi kedua di pusat vaksinasi yang ada. Karena kalau kedua itu akan meningkatkan kekebalan tubuh sehingga jadi kunci agar betul-betul bisa mencapai kekebalan yang diharapkan. Jadi nggak usah tunda,” imbuh Nadia.
Sementara itu, terkait dengan ketahanan vaksin, Nadia menjelaskan bahwa BPOM mengeluarkan izin edar vaksin Covid-19 hanya 6 bulan terhitung dari masa produksi vaksin tersebut.
Melihat kondisi ini, pasti vaksin yang sudah jadi akan memiliki masa edar yang lebih pendek dari yang dibuat di Bio Farma.
Baca Juga
“Untuk mengetahui itu bisa dilihat di vialnya, dan silakan bertanya kepada vaksinator,” kata Nadia.
Masyarakat diimbau agar tetap yakin bahwa pemerintah tidak akan memberikan vaksin kedaluwarsa. Hal itu menjadi tanggung jawab pemerintah secara moral.
“Saya rasa nggak ada yang ingin mencelakakan masyarakat,” ujar Nadia.
Adapun, untuk ketahanan antibodi, Nadia mengungkapkan sampai saat ini masih dalam kajian. Namun, diharapkan masyarakat tidak ragu dan lebih sesegera mungkin mendapatkan vaksin Covid-19 jika sudah mendapatkan kesempatan.