Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Siap-Siap! Vale (INCO) Bakal Buka 12.300 Lapangan Kerja Baru

Vale menganut sistem penerimaan tenaga kerja berbasis kompetensi dan dilakukan secara berjenjang. 
Aktifitas penambangan nikel milik PT Vale Indonesia, Tbk terlihat di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan./JIBI-Paulus Tandi Bone
Aktifitas penambangan nikel milik PT Vale Indonesia, Tbk terlihat di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan./JIBI-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, PALU  — PT Vale Indonesia Tbk. bakal menyerap tidak kurang dari 12.300 pekerja pada proyek penambangan nikel dan pengolahan bijih nikel yang terletak di Desa Bahodopi, Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).

"Kegiatan penambangan PT Vale di Blok Bahodopi akan menyerap sekitar 900 tenaga kerja. Sementara untuk kegiatan di pabrik pengolahan atau smelter kami memperkirakan kebutuhan tenaga kerja mencapai 11.400 orang pada periode konstruksi dan sekitar 3.700 orang ketika smelter sudah beroperasi," kata CEO PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) Febriany Eddy saat berdialog dengan Gubernur Sulteng Longki Djanggola, di ruang kerja Gubernur Sulteng,, Senin (25/5/2021).

Febriany berharap kehadiran Vale dapat berkontribusi terhadap peningkatan taraf hidup warga sekitar dan perekonomian kabupaten serta provinsi.

Dia menjelaskan bahwa perusahaan menganut sistem penerimaan tenaga kerja berbasis kompetensi dan dilakukan secara berjenjang. Seleksi tenaga kerja selalu diawali dengan talenta lokal, sebelum beranjak ke siklus berikutnya, yaitu rekrutmen regional dan nasional.

"Sebagai perusahaan yang mengedepankan keberagaman dan inklusi, PT Vale menerima talenta dari beragam latar belakang, selama memenuhi kompetensi yang disyaratkan," ujarnya pula.

Dia menyatakan Vale bekerja sama dengan mitra dari China berinvestasi senilai US$1,94 miliar untuk menjalankan proyek tersebut.

Saat ini wilayah konsesi Vale di sana mencakup area kontrak karya seluas 22.699 hektare di Blok 2 dan Blok 3 Desa Bahodopi.

"Proyek pengembangan kami di blok tersebut terdiri atas dua bagian utama, yaitu tambang dan pabrik atau yang biasa kita sebut smelter," ujarnya lagi.

Kegiatan penambangan, lanjutnya, akan dioperasikan dengan nilai investasi pembukaan tambang sebesar US$140 juta. Sementara itu, untuk kegiatan pengolahan bijih nikel, pihaknya berencana membangun smelter dengan nilai investasi sebesar US$1,8 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Zufrizal
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper