Bisnis.com, JAKARTA — Sebanyak dua puluh enam jenazah berhasil ditemukan di lepas pantai kota Mumbai, India setelah satu kapal tongkang dengan 261 orang di dalamnya tenggelam pada Senin (17/5) akibat hantaman topan ganas.
Korban tewas diperkirakan akan meningkat seiring operasi penyelamatan yang masih berlanjut. Sementara itu, sedikitnya 53 orang masih hilang.
Sebuah kapal perang angkatan laut kembali ke pelabuhan kota itu kemarin dengan membawa 186 korban yang selamat. Tiga puluh lima orang juga telah diselamatkan dari tiga kapal tongkang lainnya yang terdampar akibat topan Tauktae.
Topan melemah setelah menghantam daratan pada Senin (17/5), tetapi setidaknya 19 orang dipastikan tewas di darat akibat badai tersebut.
Sementara itu, kapal tongkang yang terbalik diketahui sedang mengerjakan proyek untuk Perusahaan Minyak dan Gas Alam India (ONGC). Saat membawa personel yang dikerahkan untuk pengeboran lepas pantai, badai melanda, jangkar tongkang itu lepas dan kapal itu mulai tenggelam.
"Kami masih mencari orang-orang di daerah itu. Kami harus optimistis. Saat ini kondisinya sudah membaik. Mudah-mudahan tidak terjadi hal terburuk,” kata kapten Sachin Sequeira, komandan kapal perang INS Kochi seperti dikutip BBC, Kamis (20/5/2021).
Sementara itu, seorang korban menceritakan peristiwa saat dirinya melompat dari kapal hingga akhirnya berhasil diselamatkan.
"Kapal tongkang itu tenggelam, jadi saya harus melompat ke laut. Saya berada di laut selama 11 jam. Setelah itu [angkatan laut] menyelamatkan kami," kata seorang korban yang selamat.
Setelah menerima panggilan darurat dari kapal tongkang Papaa-305 (P305), kapal angkatan laut yang melakukan penyelamatan berlayar dalam kondisi cuaca yang sulit.
"[Badai] baru saja lewat di barat [kota] Mumbai saat kami tiba di tempat kejadian, kami kemudian mengambil alih situasi," kata Sequeira.
Afcons, perusahaan pengembangan infrastruktur yang menyewa tongkang tersebut telah mengeluarkan pernyataan terkait insiden tersebut. Mereka mengatakan bahwa saat ini operasi pencarian dan penyelamatan intensif, termasuk operasi pencarian oleh helikopter, sedang berlangsung untuk menemukan dan menyelamatkan personel yang hilang.
