Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Erick Thohir: Sinopharm Komitmen Kirim 15 Juta Dosis Vaksin

Menteri BUMN Erick Thohir memastikan Sinopharm telah berkomitmen untuk mengirimkan 15 juta dosis vaksin Covid-19 untuk program Vaksinasi Gotong Royong.
Kotak-kotak berisi vaksin Covid-19 tertumpuk saat proses produksi di Beijing Biological Products Institute, unit dari China National Biotec Group (CNBG), anak perusahaan Sinopharm di Kota Beijing, China, Jumat (26/2/2021). /ANTARA-REUTERS
Kotak-kotak berisi vaksin Covid-19 tertumpuk saat proses produksi di Beijing Biological Products Institute, unit dari China National Biotec Group (CNBG), anak perusahaan Sinopharm di Kota Beijing, China, Jumat (26/2/2021). /ANTARA-REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah telah mendapatkan komitmen sebanyak 15 juta dosis vaksin Covid-19 dari Sinopharm untuk digunakan dalam program Vaksinasi Gotong Royong. Tidak berhenti di situ, pemerintah akan terus menjajaki produsen-produsen lain dari Eropa dan Amerika Serikat.

"Komitmen 15 juta dosis vaksin dari Sinopharm rencananya dikirimkan ke Indonesia dari Mei sampai dengan Desember 2021. Jumlah tersebut mencakup vaksinasi terhadap 7,5 juta orang," kata Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam acara bertajuk Sukseskan Vaksinasi Gotong Royong untuk Bangkit Bersama, Rabu (19/5/2021).

Terkait dengan penjajakan kepada produsen di Eropa dan Amerika Serikat, lanjutnya, PT Farma (Persero) sejauh ini telah mendapatkan komitmen pasokan sebanyak 20 juta dosis vaksin dari perusahaan asal Rusia, yakni Sputnik V. Jumlah tersebut diperkirakan didatangkan sampai dengan akhir tahun ini.

Selain itu, Bio Farma telah mendapatkan komitmen awal pasokan vaksin dari CanSino sebanyak 5 juta dosis. Sebanyak 3 juta dosis diperkirakan datang antara Juli hingga September 2021 dan 2 juta dosis tiba di Tanah Air pada kuartal IV tahun ini.

"Kita tinggal menjaga ritme vaksinasinya agar bisa berjalan sesuai dengan target," ujarnya.

Kementerian BUMN pun optimistis pemulihan ekonomi akan berjalan lebih baik tahun depan dengan akseleratifnya program vaksinasi yang berlangsung. Terlebih, angka kematian bisa menurun usai adanya program vaksinasi.

Kendati meyakini tahun depan perekonomian berangsur normal, Erick mengatakan protokol kesehatan mesti tetap dijalankan dengan baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmad Fauzan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper