Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Hambatan Pelaksanaan Vaksinasi Gotong Royong

Ada banyak hambatan dan penghalang pemerintah untuk merealisasikan program vaksinasi gotong royong.
Vaksin gotong royong/Antara
Vaksin gotong royong/Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Sebanyak 10 juta pekerja akan mendapatkan suntikan vaksin corona gotong royong yang didanai perusahaan tempat mereka bekerja. Sebagian perusahaan bahkan komit membiayai vaksinasi hingga mencakup keluarga pekerja.

Program vaksinasi mandiri dimaksudkan untuk turut mengakselerasi vaksinasi terhadap lebih dari 100 juta penduduk yang belum mendapatkan vaksin. Semakin cepat vaksin bisa dibagikan kepada masyarakat, diharapkan semakin cepat pula terbentuk kekebalan komunal terhadap Covid-19 di Indonesia.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan vaksinasi terhadap kelompok prioritas yang mencakup 40 juta sasaran, baru terealisasi sepertiganya.

Banyak hambatan dan penghalang pemerintah bisa merealisasikan penyebaran program vaksinasi, mulai dari kondisi kesehatan penerima hingga keengganan untuk mendapatkan vaksin.

Kurangnya sosialisasi dan edukasi yang digalakkan pemerintah pusat maupun daerah kepada kelompok prioritas untuk menerima vaksinasi.

Program vaksinasi gotong royong cukup krusial untuk mendorong percepatan meraih kekebalan komunal di Indonesia. Oleh karena itu, suplai vaksin yang siap dipakai baru setengah juta dosis, jauh dari kebutuhan yang mencapai sedikitnya 20 juta dosis.

Hal lain yang perlu dicermati, program vaksinasi gotong royong baru menyasar sekitar 10 juta pekerja. Padahal jumlah pekerja formal tidak kurang dari 50 juta. Masih lebih banyak perusahaan yang keberatan untuk membiayai vaksinasi bagi para pekerja.

Prioritas vaksinasi tahap pertama pada perusahaan adalah untuk karyawan level supervisor ke atas karena memiliki mobilitas untuk mengatur operasional produksi. Begitu juga bagi karyawan di front office, seperti security dan pengurus serikat pekerja baru selanjutnya karyawan produksi dan back office.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper