Bisnis.com, JAKARTA - Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi menanggapi isu adanya modus intelijen di balik kedatangan tenaga kerja asing (TKA) China.
Hal tersebut sebelumnya disampaikan oleh pengamat politik Rocky Gerung. Jodi mengatakan badan intelijen Indonesia mumpuni dalam mendeteksi ancaman tersebut.
“Kami percaya bahwa intelijen negara kita tangguh dan profesional untuk bisa mendeteksi dini dan memberi peringatan dini guna mencegah terjadinya ancaman dimaksud apabila ada,” ujar Jodi seperti dilansir Tempo.co, Selasa (11/5/2021).
Menurut Jodi, Indonesia justru harus mewaspadai adanya potensi konflik antar-kelompok maupun individu. Konflik itu acap tersembunyi di alam bawah sadar masing-masing pihak.
Oleh karena itu, Jodi mengungkapkan perlunya masyarakat untuk meningkatkan persatuan. “Semangat persatuan saat ini sangat penting untuk kita tidak mudah terprovokasi,” ujarnya.
Melalui video di akun YouTubenya kemarin, Rocky menduga tenaga kerja dari China yang masuk ke Indonesia merupakan intelijen negara yang sedang merangkap peran. Modus itu turun-temurun sejak kepemimpinan pemerintah China lama.
Video tersebut diunggah dua hari lalu. Berjudul “Waspadai Infiltrasi Intelijen China melalui Masuknya TKA”, video berdurasi sekitar 31 menit ini telah ditonton lebih dari 76.000 orang.
Dalam tayangannya, Rocky mengatakan fenomena manuver intelijen terjadi lantaran pemerintah setempat memiliki keinginan untuk menguasai geopolitik pelbagai negara. Melalui jalur ekonomi, China masuk dan mendukung berbagai fasilitas pembangunan, seperti di Indonesia.