Bisnis.com, JAKARTA – World Health Organization (WHO) akhirnya memberikan izin penggunaan darurat untuk vaksin Covid-19 buatan Sinopharm Group Co.
Izin penggunaan darurat ini semakin memantapkan langkah Sinopharm untuk memperluas jangkauannya ke sejumlah negara.
“Sore ini, WHO memberikan izin penggunaan darurat untuk Sinopharm, membuatnya menjadi vaksin keenam yang menerima validasi WHO terkait keamanan, kemanjuran, dan kualitas,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam akun Twitter @WHO, Jumat (8/5/2021).
"This afternoon, WHO gave Emergency Use Listing to Sinopharm Beijing’s #COVID19 vaccine, making it the sixth vaccine to receive WHO validation for safety, efficacy and quality."-@DrTedros
— World Health Organization (WHO) (@WHO) May 7, 2021
Pemberian izin penggunaan darurat atas Sinopharm yang merupakan produksi BUMN China ini akan menjadi opsi baru bagi Covax, program yang didukung WHO untuk memberikan akses vaksinasi ke negara-negara yang membutuhkan.
Sinopharm akan bergabung bersama Pfizer Inc dan mitranya BioNTech SE, AstraZeneca Plc, dan Johnson & Johnson yang akan menjadi pasokan utama program Covax.
“Penambahan daftar vaksin yang mendapatkan izin penggunaan darurat berpotensi mempercepat akses vaksin Covid-19,” kata Asisten Direktur untuk Akses ke Produk Kesehatan WHO Mariangela Simao, dikutip dari Bloomberg.
Baca Juga
Langkah WHO ini sekaligus akan membuka jalan bagi negara-negara untuk memperbolehkan masuk pelancong yang mendapatkan vaksin Sinopharm, meski negara tersebut belum menyetujuinya.
Sebelumnya, Uni Eropa berencana membuka kembali perbatasannya bagi turis yang sudah divaksin dengan vaksin yang sudah mengantongi izin dari WHO.
Vaksin Sinopharm telah digunakan di hampir 60 negara mulai dari Hungari di Uni Eropa, Mesir, dan Somalia.
WHO juga dijadwalkan segera mengeluarkan izin bagi vaksin produksi China lainnya yakni Sinovac Biotech Ltd.