Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

WHO Rilis Izin Penggunaan Darurat untuk Sinopharm, Setelah Ini Sinovac?

Sinopharm akan bergabung bersama Pfizer Inc dan mitranya BioNTech SE, AstraZeneca Plc, dan Johnson & Johnson yang akan menjadi pasokan utama program Covax.
Kotak-kotak berisi vaksin Covid-19 tertumpuk saat proses produksi di Beijing Biological Products Institute, unit dari China National Biotec Group (CNBG), anak perusahaan Sinopharm di Kota Beijing, China, Jumat (26/2/2021). /ANTARA-REUTERS
Kotak-kotak berisi vaksin Covid-19 tertumpuk saat proses produksi di Beijing Biological Products Institute, unit dari China National Biotec Group (CNBG), anak perusahaan Sinopharm di Kota Beijing, China, Jumat (26/2/2021). /ANTARA-REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA – World Health Organization (WHO) akhirnya memberikan izin penggunaan darurat untuk vaksin Covid-19 buatan Sinopharm Group Co.

Izin penggunaan darurat ini semakin memantapkan langkah Sinopharm untuk memperluas jangkauannya ke sejumlah negara.

“Sore ini, WHO memberikan izin penggunaan darurat untuk Sinopharm, membuatnya menjadi vaksin keenam yang menerima validasi WHO terkait keamanan, kemanjuran, dan kualitas,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam akun Twitter @WHO, Jumat (8/5/2021).

Pemberian izin penggunaan darurat atas Sinopharm yang merupakan produksi BUMN China ini akan menjadi opsi baru bagi Covax, program yang didukung WHO untuk memberikan akses vaksinasi ke negara-negara yang membutuhkan.

Sinopharm akan bergabung bersama Pfizer Inc dan mitranya BioNTech SE, AstraZeneca Plc, dan Johnson & Johnson yang akan menjadi pasokan utama program Covax.

“Penambahan daftar vaksin yang mendapatkan izin penggunaan darurat berpotensi mempercepat akses vaksin Covid-19,” kata Asisten Direktur untuk Akses ke Produk Kesehatan WHO Mariangela Simao, dikutip dari Bloomberg.

Langkah WHO ini sekaligus akan membuka jalan bagi negara-negara untuk memperbolehkan masuk pelancong yang mendapatkan vaksin Sinopharm, meski negara tersebut belum menyetujuinya.

Sebelumnya, Uni Eropa berencana membuka kembali perbatasannya bagi turis yang sudah divaksin dengan vaksin yang sudah mengantongi izin dari WHO.

Vaksin Sinopharm telah digunakan di hampir 60 negara mulai dari Hungari di Uni Eropa, Mesir, dan Somalia.

WHO juga dijadwalkan segera mengeluarkan izin bagi vaksin produksi China lainnya yakni Sinovac Biotech Ltd.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper