Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Diminta Lupakan Herd Immunity, Tapi Ambil Langkah Ini

Kekebalan komunal atau herd immunity tidak akan tercapai sehingga Indonesia hanya perlu mengejar angka laju penyebaran Covid-19 sekecil mungkin dengan sejumlah cara.
Petugas medis mengambil sampel spesimen saat swab test virus corona Covid-19 secara drive thru di halaman Laboratorium Kesehataan Daerah (Labkesdan) Kota Tangerang, Banten, Senin (6/4/2020)./Antara/Fauzan
Petugas medis mengambil sampel spesimen saat swab test virus corona Covid-19 secara drive thru di halaman Laboratorium Kesehataan Daerah (Labkesdan) Kota Tangerang, Banten, Senin (6/4/2020)./Antara/Fauzan

Bisnis.com, JAKARTA - Epidemiolog Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono menyebutkan bahwa vaksinasi tidak akan membuat Indonesia mencapai kekebalan komunal atau herd immunity.

Hal itu diungkapkannya melalui akun Twitter pribadinya @drpriono1, Rabu (5/5/2021) 18.49 WIB. Menurutnya, kekebalan komunal tidak akan tercapai sehingga Indonesia hanya perlu mengejar angka laju penyebaran Covid-19 sekecil mungkin dengan sejumlah cara.

“Tidak ada Herd Immunity bagi Indonesia! Walaupun semua orang berhasil divaksinasi, itupun tak akan pernah bisa dicapai. Lupakan herd immunity, fokus agar capai R<<1, dengan kombinasi 3M, TLI, Batasi Mobilitas Penduduk & Vaksinasi pada penduduk yg paling berisiko. @BudiGSadikin,” cuitnya.

Seperti diketahui, vaksinasi Covid-19 menjadi salah satu upaya yang kini dilakukan semua negara terdampak pandemi, termasuk Indonesia.

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas RI menargetkan pada 2022 menjadi tahun yang penting untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi.

Oleh karena itu, pemerintah akan menjalankan program vaksinasi Covid-19 secara masif pada tahun ini dan ditargetkan pada Maret 2022 herd immunity akan tercapai.

Hal itu senada dengan target Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang meminta Kementerian Kesehatan dan pihak terkait lainnya untuk menyelesaikan target 181,5 juta rakyat tervaksinasi hingga akhir tahun ini.

Namun, Kepala Negara menegaskan bahwa setelah divaksinasi setiap orang diwajibkan tetap menaati protokol kesehatan. Pasalnya, seseorang tetap berpotensi terjangkit Covid-19 tetapi dengan risiko kondisi bergejala berat yang sangat jauh menurun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper