Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ilmuwan: Selain Abai Prokes, Kemungkinan Ada Mutasi Virus Corona di India

Para ilmuwan India saat ini tengah mempelajari penyebab lonjakan kasus yang terjadi di India. Terutama varian yang pertama kali terdeteksi di negara itu, B1617, yang diduga menjadi penyebab jumlah kasus yang terus meningkat.
Para pria bersorak saat mereka disiram air selama perayaan Holi, di tengah penyebaran Covid-19 di Prayagraj, India, Senin (29/3/2021)./Antara-Reuters
Para pria bersorak saat mereka disiram air selama perayaan Holi, di tengah penyebaran Covid-19 di Prayagraj, India, Senin (29/3/2021)./Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Forum ilmuwan India (INSACOG) mengungkapkan mutasi kecil pada beberapa sampel virus Corona yang dapat menghindar dari serangan kekebalan. Hal tersebut disampaikan oleh pemimpin forum, Shahid Jameel meski temuan tersebut masih perlu dikaji lebih lanjut.

"Kami melihat beberapa mutasi muncul pada beberapa sampel yang mungkin dapat menghindari tanggapan kekebalan," kata Shahid.

Hanya saja dia tak memberikan rincian lebih lanjut apakah mutasi terlihat pada varian India atau yang lainnya.

"Kecuali jika Anda membiakkan virus itu dan mengujinya di lab, Anda tidak dapat memastikannya. Pada tahap ini, tidak ada alasan untuk percaya bahwa virus itu berkembang atau dapat membahayakan, tapi kami menandainya," katanya seperti dikutip Reuters, Minggu (2/5).

Para ilmuwan India saat ini tengah mempelajari penyebab lonjakan kasus yang terjadi di India. Terutama varian yang pertama kali terdeteksi di negara itu, B1617, yang diduga menjadi penyebab jumlah kasus yang terus meningkat.

Kendati demikian, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum menyatakan varian India sebagai "varian yang dikhawatirkan", seperti yang telah dilakukan untuk varian virus corona sebelumnya yang terdeteksi di Inggris, Brasil, dan Afrika Selatan.

Namun, pada 27 April, lembaga itu mengatakan bahwa pemodelan awal varian India, berdasarkan sekuensing genom, menunjukkan B1617 memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi daripada varian lain yang beredar di negara pimpinan Narendra Modi itu.

Pada Sabtu (1/5), India kembali memecahkan rekor kasus harian tertinggi di dunia. Pada hari itu, kasus harian bertambah 401.993 sementara kasus kematian harian bertambah 3.523. Total kasus Covid-19 di India mencapai 19,2 juta kasus dengan angka kematian sebanyak 212 ribu.

Diketahui, dalam sepuluh hari terakhir. kasus harian Covid-19 di India lebih dari 300 ribu. Dengan melonjaknya kasus yang terus menerus membuat fasilitas kesehatan dan krematorium di negara itu kewalahan.

Sebelumnya INSACOG Forum memperingatkan para pejabat India pada awal Maret lalu tentang varian baru dan lebih menular dari virus Corona yang terjadi di negara itu.

Terlepas dari peringatan tersebut, empat ilmuwan mengatakan pemerintah federal tidak berusaha untuk memberlakukan pembatasan ketat untuk menghentikan penyebaran virus.

Jutaan orang yang sebagian besar tidak mengenakan masker menghadiri festival keagamaan dan pertemuan politik politik Perdana Menteri Narendra Modi, pemimpin Partai Bharatiya Janata yang berkuasa dan politisi oposisi.

Sementara itu, puluhan ribu petani terus berkemah di pinggir kota New Delhi untuk memprotes perubahan kebijakan pertanian Modi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ropesta Sitorus
Sumber : Reuters.com
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper