Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Telah Terima 65,5 Juta Bahan Baku Vaksin Sinovac

Bahan baku vaksin Sinovac nantinya akan diolah oleh Bio Farma hingga menghasilkan vaksin Covid-19 yang siap disuntikkan ke masyarakat.
Petugas mengecek kontainer berisi vaksin Covid-19 saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (6/12/2020). Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 buatan perusahaan farmasi Sinovac, China, tiba di tanah air untuk selanjutnya akan diproses lebih lanjut ke Bio Farma selaku BUMN produsen vaksin. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Petugas mengecek kontainer berisi vaksin Covid-19 saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (6/12/2020). Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 buatan perusahaan farmasi Sinovac, China, tiba di tanah air untuk selanjutnya akan diproses lebih lanjut ke Bio Farma selaku BUMN produsen vaksin. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia telah menerima 65,5 juta bahan baku vaksin Covid-19 dari Sinovac, China hingga Jumat (30/4/2021). Sejumlah bahan baku vaksin itu didatangkan secara bertahap ke Tanah Air.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mengatakan bahwa pada hari ini pemerintah Indonesia kembali mendatangkan 6 juta vaksin dalam bentuk bahan baku (bulk) dari Sinovac.

Bahan baku vaksin Sinovac nantinya akan diolah oleh Bio Farma hingga menghasilkan vaksin Covid-19 yang siap disuntikkan ke masyarakat.

"Dengan kedatangan vaksin tahap kesepuluh ini maka kita sudah menerima sejumlah 65,5 juta dosis vaksin dalam bentuk bahan baku (bulk) dari Sinovac," kata Johnny dalam keterangan pers yang ditayangkan melalui Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (30/4/2021).

Adapun, kedatangan 6 juta bulk vaksin Sinovac pada hari ini berbarengan dengan kedatangan 482.400 dosis vaksin dalam bentuk jadi dari Sinopharm, China.

Menkominfo menuturkan hingga saat ini Indonesia telah menerima 8,48 juta dosis vaksin jadi dari sejumlah produsen dunia yaitu dari Sinovac, Sinopharm, dan AstraZeneca.

"Kedatangan vaksin pada hari ini merupakan bentuk konsistensi pemerintah dalam mengamankan pasokan vaksin secara bertahap di dalam negeri, dalam situasi di mana negara-negara di dunia berlomba-lomba untuk mendapatkan vaksin Covid-19," ujarnya.

Sebelumnya, vaksin Covid-19 tahap pertama tiba di Tanah Air pada 6 Desember 2020 berupa vaksin jadi produksi Sinovac sebanyak 1,2 juta dosis. Kemudian, tahap kedua pada 31 Desember 2020 sebanyak 1,8 juta dosis vaksin jadi produksi Sinovac.

Pada tahap ketiga atau 12 Januari 2021 didatangkan 15 juta dosis bahan baku vaksin Sinovac yang kemudian diolah oleh PT. Bio Farma (Persero). Pada tahap keempat, 10 juta dosis bahan baku vaksin Sinovac tiba pada tanggal 2 Februari 2021.

Tahap kelima kedatangan vaksin berlangsung pada 2 Maret 2021, 10 juta bahan baku vaksin Covid-19 produksi Sinovac didatangkan. Tahap keenam atau 8 Maret lalu tiba di Tanah Air sebanyak 1,1 juta dosis vaksin AstraZeneca dalam bentuk jadi.

Sementara itu, tahap ketujuh tiba pada 25 Maret dengan 16 juta bulk vaksin kemudian disusul tahap kedelapan mencapai 6 juta bulk pada 14 April.

Untuk tahap kesembilan, pemerintah mendatangkan 3,8 juta vaksin Covid-19 AstraZenaca dari Covax/GAVI pada 26 April 2021. Terbaru, pada tahap kesepuluh pemerintah mendatangkan 6 juta bulk vaksin Sinovac dan 482.400 vaksin jadi Sinopharm.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper