Bisnis.com, JAKARTA – Penerbangan pada tahapan pertama travel bubble Hong Kong-Singapura terjual habis untuk dua tujuan tersebut, berdasarkan website Cathay Pacific Airways Ltd. dan Singapore Airlines Ltd.
Kebijakan travel bubble itu akan mulai diberlakukan pada 26 Mei mendatang dan permintaan terus tinggi di tengah keterbatasan bahwa hanya ada satu penerbangan pulang pergi Hong Kong-Singapura dengan kapasitas 200 pelaku perjalanan.
Dilansir Bloomberg, Rabu (28/4/2021), tidak ada penerbangan yang tersedia pada Rabu pagi di website Cathay sampai 5 Juni 2021. Penelusuran penerbangan menggunakan Singapore Airlines juga tidak membuahkan hasil hingga kesepakatan diperluas ke maskapai tersebut dengan penawaran penerbangan mulai 9 Juni 2021.
Penerbangan kelas ekonomi Singapor Airlines yang berangkat pada 16 Juni 2021 dan kembali ke Hong Kong pada 18 Juni 2021 dibandrol US$466 (Rp6,7 juta).
Adapun, tiket kelas ekonomi Cathay dari Hong Kong pada 16 Juni 2021 dan tiba di Singapura pada 18 Juni 2021 dihargai US$380 (RP5,5 juta), sedangkan penerbangan Cathay dari Hong Kong pada 5 Juni 2021 dan tiba di Singapura 8 Juni 2021 dihargai US$902 (Rp13 juta).
Hong Kong dan Singapura baru saja mengumumkan implementasi kebijakan tersebut pada Senin lalu. Travel bubble antara kedua negara sebenarnya sudah direncanakan sejak November tahun lalu, tetapi harus ditunda karena adanya lonjakan kasus Covid-19 di Hong Kong.
Setelah perundingan yang maju mundur, akhirnya warga dari kedua negara bisa bepergian dengan nayamn tanpa harus melakukan karantina. Penerbangan bisa dihentikan jika ada kenaikan kasus Covid-19 di salah satu negara.
Penerbangan Cathay perdana dijadwalkan berangkat dari Hong Kong pada 26 Mei 2021 pukul 09.10 pagi waktu setempat dan penerbangan Singapore Airlines perdana dari Singapura berangkat pada pukul 08.40 pagi di hari yang sama.