Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Satu Orang Warga Quebec Kanada Meninggal Setelah Divaksin AstraZeneca

Direktur Kesehatan Masyarakat Quebec mengatakan kematian pasien perempuan berusia 54 tahun akibat trombosis itu tidak akan mengubah strategi vaksinasi.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau disuntik vaksin Covid-19 AstraZeneca di sebuah apotek di Ottawa, Ontario, Kanada, Jumat (23/4/2021)./Antara/Reuters-Blair Gable
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau disuntik vaksin Covid-19 AstraZeneca di sebuah apotek di Ottawa, Ontario, Kanada, Jumat (23/4/2021)./Antara/Reuters-Blair Gable

Bisnis.com, MONTREAL - Kasus pembekuan darah berujung pada kematian terjadi pada seorang warga Quebec, Kanada. 

Warga tersebut meninggal setelah menerima suntikan vaksin Covid-19 AstraZeneca.

Otoritas di Quebec, Kanada, melaporkan kejadian tersebut  pada Selasa (27/4/2021).

Kanada mencatat sedikitnya lima kasus pembekuan darah pascaimunisasi vaksin AstraZeneca. Meski begitu, pejabat kesehatan tetap berpegang teguh bahwa manfaat vaksin Covid-19 AstraZeneca lebih besar ketimbang potensi risikonya.

Direktur Kesehatan Masyarakat Quebec Horacio Arruda mengatakan kepada awak media kematian pasien perempuan berusia 54 tahun yang disebabkan trombosis itu tidak akan mengubah strategi vaksinasi Quebec.

Menteri Kesehatan Quebec Christian Dube menyebutkan provinsi itu telah memvaksin sekitar 400.000 orang dengan suntikan AstraZeneca.

"Ini risiko yang sudah diperhitungkan, namun rupanya ketika kami memikirkan perempuan ini, keluarganya, dan orang terdekatnya...berat," kata Perdana Menteri Quebec Fransois Legault.

Dihadapkan pada gelombang ketiga pandemi yang melumpuhkan, sejumlah provinsi Kanada, termasuk provinsi terpadat Ontario baru saja memulai vaksinasi AstraZeneca. Vaksinasi dilakukan epada orang-orang berusia 40 tahun ke atas.

Otoritas Quebec, dengan kasus Covid-19 baru-baru ini melandai, memperbolehkan vaksin AstraZeneca diberikan kepada mereka yang berusia di atas 45 tahun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara/Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper