Bisnis.com, MONTREAL - Kasus pembekuan darah berujung pada kematian terjadi pada seorang warga Quebec, Kanada.
Warga tersebut meninggal setelah menerima suntikan vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Otoritas di Quebec, Kanada, melaporkan kejadian tersebut pada Selasa (27/4/2021).
Kanada mencatat sedikitnya lima kasus pembekuan darah pascaimunisasi vaksin AstraZeneca. Meski begitu, pejabat kesehatan tetap berpegang teguh bahwa manfaat vaksin Covid-19 AstraZeneca lebih besar ketimbang potensi risikonya.
Direktur Kesehatan Masyarakat Quebec Horacio Arruda mengatakan kepada awak media kematian pasien perempuan berusia 54 tahun yang disebabkan trombosis itu tidak akan mengubah strategi vaksinasi Quebec.
Menteri Kesehatan Quebec Christian Dube menyebutkan provinsi itu telah memvaksin sekitar 400.000 orang dengan suntikan AstraZeneca.
Baca Juga
"Ini risiko yang sudah diperhitungkan, namun rupanya ketika kami memikirkan perempuan ini, keluarganya, dan orang terdekatnya...berat," kata Perdana Menteri Quebec Fransois Legault.
Dihadapkan pada gelombang ketiga pandemi yang melumpuhkan, sejumlah provinsi Kanada, termasuk provinsi terpadat Ontario baru saja memulai vaksinasi AstraZeneca. Vaksinasi dilakukan epada orang-orang berusia 40 tahun ke atas.
Otoritas Quebec, dengan kasus Covid-19 baru-baru ini melandai, memperbolehkan vaksin AstraZeneca diberikan kepada mereka yang berusia di atas 45 tahun.