Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendorong terjadinya dialog inklusif untuk mengakhiri perang antara junta militer dan sipil imbas kudeta di Myanmar.
Komitmen Jokowi itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi seusai Jokowi menggelar pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Vietnam Phm Minh Chính di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat Jumat sore ini.
“Presiden mengenai isu Myamar menyampaikan posisi Indonesia sejak awal sudah sangat jelas yaitu keselamatan, kesejahteraan masyarakat Myanmar menjadi prioritas,” kata Retno.
Jokowi mendesak kekerasan dan penggunaan senjata mesti dihentikan sehingga korban tidak bertambah dari hari ke hari.
“Dialog inklusif harus segera dilakukan agar demokrasi, keamanan, perdamaian dan stabilitas dapat segera dikembalikan ke Myamar,” tutur Retno.
Dalam agenda Asean Leader’s Meeting itu akan hadir kepala negara atau pejabat setingkat kepala negara dari Brunei, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam.
Baca Juga
Adapun, Asean Leader’s Meeting diharapkan mampu menghasilkan solusi konkret dalam menciptakan kedamaian di Myanmar, yang sampai saat ini masih bergejolak. KTT Asean itu akan dipimpin Raja Brunei Darusallam Sultan Hassanal Bolkiah selaku Ketua Asean.
Berdasarkan catatan Bisnis, pemimpin junta Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing pun direncanakan hadir meski gelombang penolakan ramai disuarakan sejumlah pihak.