Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurangi Risiko Radioaktif, Jepang Batasi Pengiriman Ikan Batu dari Fukushima

Pemerintah Jepang telah membatasi pengiriman rockfish atau ikan batu yang berwarna hitam dari Provinsi Fukushima setelah zat radioaktif ditemukan lebih tinggi dari tingkat yang dapat diterima.
Bendera Jepang/Istimewa
Bendera Jepang/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Jepang telah membatasi pengiriman rockfish atau ikan batu yang berwarna hitam dari Provinsi Fukushima setelah zat radioaktif ditemukan lebih tinggi dari tingkat yang dapat diterima dalam seekor spesimen yang ditangkap di lepas pantai dari provinsi tersebut.

Ini merupakan pertama kalinya tindakan seperti ini dilakukan oleh pemerintah bagi ikan yang ditangkap di lepas pantai dari Provinsi Fukushima dalam 14 bulan.

Melansir Perusahaan Penyiaran Jepang (Nippon Hoso Kyokai/NHK) pada Selasa (20/4/2021), otoritas Provinsi Fukushima mengatakan pekan lalu sebanyak 270 becquerel sesium radioaktif terdeteksi per kilogram rockfish hitam, atau yang dikenal sebagai Kurosoi di Jepang. Ikan tersebut ditangkap di kedalaman 37 meter dekat Kota Minamisoma pada 1 April 2021

Batasan Jepang bagi sesium dalam makanan secara umum ditetapkan pada 100 becquerel per kilogram.

Pada Februari, tingkat sesium terdeteksi melampaui batasan tersebut di dalam spesies sama yang ditangkap di lepas pantai Provinsi Fukushima.

Namun, para pejabat daerah tidak mendeteksi sesium pada tingkat setinggi itu setelahnya. Pemerintah tidak sampai menerapkan pembatasan dan provinsi itu terus melanjutkan pemeriksaan. Namun, para nelayan setempat telah berhenti mengirim keluar ikan tersebut. Ini karena tingkat sesium tersebut adalah lebih tinggi dari batasan yang secara sukarela ditetapkan oleh kooperasi perikanan setempat, yaitu 50 becquerel per kilogram.

Sebelumnya diketahui bahwa Jepang akan melepaskan lebih dari satu juta meter kubik air radioaktif yang diolah dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Dai-Ichi yang rusak ke Samudera Pasifik.

Menurut Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI), pelepasan terkontrol itu baru akan terjadi sekitar dua tahun ke depan karena Tokyo Electric Power Co. Holdings Inc. sedang mempersiapkan prosesnya. Air akan diencerkan sebelum dilepaskan, dan pemerintah akan memperkuat upaya untuk memantau radioaktivitas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper