Bisnis.com, DENPASAR — Pemerintah Provinsi Bali secara khusus telah meminta agar sektor pariwisata di Pulau Dewata tetap dibuka saat libur Lebaran 2021.
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mengatakan bahwa beberapa hari yang lalu pemprov telah melakukan rapat dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves). Salah satu usulan dari pemprov adalah larangan mudik tidak berlaku bagi wisatawan yang hendak berlibur ke Bali.
"Mudik berbeda dengan berwisata, mereka datang ke Bali untuk berlibur dan memang pariwisata sudah kami buka sejak Juni tahun lalu. Ini sedang kita bicarakan, dan semoga dalam rapat besok sudah ada jawabannya" katanya kepada Bisnis, Senin, (19/4/2021).
Adapun, mengenai persiapan yang dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan wisatawan, Cok Ace, sapaan akrab Wagub Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, menyebutkan tidak ada mekanisme khusus. Protokol yang dilakukan masih sama seperti yang berlaku selama ini.
"Jadi, tidak ada persiapan khusus untuk libur Lebaran, andai kata Bali tetap dibuka untuk wisatawan domestik," tuturnya.
Baca Juga
Lebih lanjut, sambungnya, jika pariwisata di Pulau ini tetap dibuka dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) yang ketat, jumlah wisatawan yang berkunjung dapat mencapai 10.000 orang per hari.
Menurutnya, dengan jumlah tersebut prokes masih bisa dilaksanakan dengan baik karena saat ini jumlah wisatawan yang datang ke Bali hanya 4.000—6.000 orang per hari.
"Kalau pas libur Lebaran yang datang ke Bali ada 10.000 orang, itu jumlahnya masih sedikit. Maka prokes bisa diterapkan dengan baik," tambah Cok Ace.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun