Bisnis.com, JAKARTA — Publik diminta tidak berspekulasi terhadap kabar reshuffle kabinet oleh Presiden Joko Widodo.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan reshuffle merupakan domain presiden.
“Siapa, di mana, portofolionya apa dan kapan, itu domain Presiden. Dan kita meyakini Presiden akan mengambil keputusan yang tepat untuk pemerintahan yang produktif dan yang kuat,” ujarnya seperti dilansir Tempo, Jumat (16/4/2021).
Publik pun diharapkan tidak menduga-duga siapa pejabat berinisial M yang disebut-sebut bakal diganti. Pasalnya, hal itu dikhawatirkan justru menimbulkan kebingungan di masyarakat serta dapat berdampak buruk terhadap para tokoh nasional.
Seperti diketahui, isu reshuffle kembali terdengar setidaknya dalam sepekan terakhir. Nama-nama yang disebut-sebut akan digeser adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim dan Kepala Staf Presiden Moeldoko.
Isu reshuffle ini makin kencang setelah pemerintah berencana melebur Kementerian Riset dan Teknologi ke dalam Kemendikbud. Pemerintah juga berencana membuat kementerian baru, yakni Kementerian Investasi.
Baca Juga
Berbagai rencana itu sudah mendapat lampu hijau dari DPR.
Meski demikian, sejumlah pihak menilai reshuffle belum waktunya dilakukan. Pasalnya, pandemi Covid-19 masih berlangsung.
Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Wasisto Raharjo Jati misalnya, menilai sekarang bukanlah saat yang tepat bagi Jokowi untuk melakukan evaluasi secara komprehensif hingga melakukan perombakan kabinet.
Alasannya, semua anggaran di setiap lembaga tengah dipotong dalam rangka pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19.