Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Vaksin Nusantara, Dahlan Iskan Sebut Sejumlah Tokoh Percaya Kemampuan Terawan

Sejumlah tokoh, termasuk salah satunya Sudi Silalahi, mantan Sekretaris Kabinet bersama istrinya percaya pada kemampuan dokter Terawan.
Dahlan Iskan/Bisnis.com-Yusran Yunus
Dahlan Iskan/Bisnis.com-Yusran Yunus

Bisnis.com, JAKARTA – Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan menyatakan dukungannya pada vaksinasi mandiri melalui Vaksin Nusantara yang digagas oleh mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

Melalui blog disway.id, Dahlan menuliskan pengalamannya terlibat dalam proses Vaksin Nusantara.

Dia menceritakan, bahwa sejumlah tokoh, termasuk salah satunya Sudi Silalahi, mantan Sekretaris Kabinet bersama istrinya percaya pada kemampuan dokter Terawan dalam pengembangan vaksin berbasis sel dendritik tersebut.

Dahlan turut menuliskan proses yang dilalui Sudi, yakni diambil darah, sekitar 20 cc atau tepatnya 8 ampul kecil.

Selanjutnya, darah tersebut diberi antigen lalu disimpan di laboratorium selama dua minggu. Setelah muncul antibodi, Sudi harus kembali ke RSPAD lagi untuk memasukkan darah tersebut kembali ke tubuhnya.

“Itulah cara yang disebut menimbulkan antibodi Covid-19 melalui sistem sel dendritik. Sel dendritik kemudian ''mengajar'' sel-sel darah kita, yakni bagaimana cara memunculkan antibodi –yang lebih awet bertahan di dalam badan, bahkan bisa jadi seumur hidup,” tulis Dahlan.

Mengutip kata Terawan, untuk Vaksin Nusantara, sampai sepekan ke depan baru bisa melayani 40 orang. Baru mulai pekan depan satu hari sudah bisa 80 orang.

“Rupanya Terawan, sebagai inisiator Vaksin Nusantara, akan menempuh jalan mirip sukses DSA [Digital Subtraction Angiography], yang dulunya juga ditentang begitu hebat-sampai ia diberhentikan sebagai anggota Ikatan Dokter Indonesia– tapi akhirnya diterima secara luas,” ujar Dahlan.

Dia mengungkapkan, bahwa sampai saat ini sudah lebih 40.000 orang yang menjalani DSA, termasuk dirinya dan istri sebagai terapi untuk membersihkan saluran darah di dalam otak, yang sempat populer dengan sebutan secara harfiah sebagai ‘cuci otak’ atau 'brain wash'.

“Sejak ada penolakan untuk uji coba fase II Vaksin Nusantara, Terawan tidak banyak bicara. Ia langsung memindahkan peralatan laboratorium dendritiknya dari Semarang. Sekarang fasilitas itu ada di RSPAD Jakarta. Oleh karena itu, sekarang jika orang yang ingin punya imunitas Covid-19 lewat Vaksin Nusantara, bisa datang ke RSPAD. Atas keinginan sendiri,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper