Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan segera membuka pendaftaran untuk Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka Angkatan I/2021.
Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud Nizam menyebutkan pendaftaran untik Perguruan Tinggi dan Dosen untuk mendaftarkan mata kuliah unggulannya ajan dibuka pada 19-28 April 2021.
Selanjutnya, pada Mei-Juni dosen yang sudah mendaftar akan jadi Dosen Nusantara dan akan menyusun bersama modul Nusantara.
"Hal ini supaya nanti mempermudah mahasiswa yang jadi peserta untuk konversi SKS-nya," jelas Nizam.
Selanjutnya, pada Juli akan dibuka pendaftaran untuk mahasiswa. Nizam mengatakan ini sifatnya akan kompetitif.
"Jadi segera saja, mahasiswa begitu sudah ada pengumuman segera daftarkan diri supaya tidak kehabisan kuota," imbau Nizam.
Baca Juga
Setelah itu, mahasiswa akan diseleksi sebelum dilakukan penempatan untuk dikirim ke perguruan tinggi penerima pilihan. Mahasiswa, dalam proses seleksi akan diberi kesempatan membuat pilihan untuk bertukar dengan daerah mana pun.
"Nanti pada akhirnya tujuan dan penempatan mahasiswa akan disesuaikan dengan hasil seleksi," katanya.
Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka ink rencananya akan dimulai pada semester depan atau sekita Juli 2021, dan siklusnya akan berlanjut pada tahun-tahun mendatang.
"Semoga masyarakat sudah punya herd immunity, dengan disiplin 5M . Dari Akhir Agustus-Desember akan dilakukan transfer sks sepenuhnya sebagai bagian dari SKS mahasiswa sekalian," imbuh Nizam
Untuk informasi lebih lengkap terkait pendaftaran, perguruan tinggi, dosen, dan mahasiswa dapat mengakses laman berikut ini bit.ly/PertukaranMahasiswaMerdeka.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim berpesan agar rektor dan dosen untuk mendorong mahasiswa di semester 3-8 untuk mendaftar Pertukaran Mahasiswa Merdeka untuk berbagi dan belajar keragaman budaya sambil meningkatkan kompetensi akademik.
Nadiem juga meminta kepada para dosen untuk melakukan penyesuaian kurikulum supaya mahasiswa mudah mengonversi SKS.
"Nanti akan ada pilihan mahasiswa ikut mata kuliah di kampus tujuan. Jika ada mata kuliah wajib yang harus dituntaskan, dimungkinkan melalui pembelajaran daring," jelas Mendikbud.
Nadiem optimistis, dengan dukungan dari semua pihak, program ini bisa berhasil dan berjalan lancar.