Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Jepang bersiap mengumumkan paling cepat pada Selasa (13/04/2021) bahwa pihaknya berencana membuang air limbah radioaktif dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi dengan melepaskannya ke laut.
Mengutip Perusahaan Penyiaran Jepang (Nippon Hoso Kyokai/NHK), Sabtu (10/4/2021), informasi tersebut diungkapkan oleh sumber di dalam lingkup PLTN Fukushima Daiichi yang enggan disebut indentitasnya.
Air limbah yang dihasilkan PLTN Fukushima Daiichi yang rusak itu disimpan di tanki-tanki di kompleks PLTN dan diperkirakan akan penuh tahun depan. Air limbah itu telah diolah, namun masih mengandung tritium radioaktif.
Sumber-sumber mengatakan pemerintah ingin mengurangi kadar zat itu hingga ke standar dunia yang dapat diterima. Lalu, dua tahun dari sekarang, pemerintah akan mulai melepaskan air itu ke laut.
Industri perikanan Jepang menolak keras ide tersebut. Menteri perindustrian mengatakan pemerintah akan berupaya mengatasi keprihatinan industri dan menghadirkan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) serta mitra-mitra lain.
Menteri Perekonomian, Perdagangan, dan Industri, Kajiyama Hiroshi mengatakan pada Jumat (09/04/2021) bahwa pihaknya akan mengupayakan kerja sama organisasi-organisasi dunia seperti IAEA dan pemerintah-pemerintah daerah.
"Untuk dengan saksama memeriksa keselamatan rencana itu serta mempertahankan transparansi," katanya.
China dan Korea Selatan juga diketahui telah menyampaikan keprihatinan terhadap melepaskan air limbah PLTN itu ke laut.